Di sebuah ruangan yang terlihat bernuansa elegan, begitu indah dan pas untuk dipandang mata. Dekor yang tak terlalu ramai juga senada dengan warna abu-abu bercampur putih.
Detingan suara jam dinding memenuhi penjuru ruangan di tengah keheningan malam yang melanda, sudah lebih dari satu jam pemuda yang terbaring di kasur berukuran king size tetap saja tidak bisa memejamkan matanya erat untuk memasuki dunia bawah sadarnya.
Pemuda itu terus saja terngiang perkataan pria paruh baya yang Ia temui di bar beberapa jam lalu saat pemuda tersebut disana.
Pemuda itu mencoba lagi memejamkan matanya untuk yang keseratus kalinya. Tapi sayang, semuanya kembali seperti semula, berbagai kejadian yang Ia lalui tadi kembali terlintas dalam bentuk bayangan.
.
.
.
"Nak, kalau boleh Saya sarankan kepada kamu," Kalimat pertama pria paruh baya itu membuat Raffaela menutup telinganya kuat-kuat dengan memejamkan matanya kuat-kuat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com