webnovel

Tunggu Sampai Mati, Dia Tidak Akan Datang!

นักแปล: Wave Literature บรรณาธิการ: Wave Literature

Jari Yan Chengchi bergerak. Tepat saat dia akan menekan tombol untuk menjawab, telepon tiba-tiba sudah ditutup. Melihat panggilan terputus, dia mengerutkan kening. Dia merasa ragu selama beberapa detik sebelum akhirnya memutuskan untuk menelepon kembali.

"Maaf, nomor telepon yang Anda tuju sedang tidak aktif…" Sayangnya, hanya suara otomatis dari layanan pelanggan yang terdengar dari seberang telepon.

Cepat sekali mematikan ponsel, pikir Yan Chengchi. Matanya berkedip berulang kali. Lalu, ketika dia hendak meletakkan ponsel Xia Changyue, dia melihat ada lebih dari sepuluh panggilan tak terjawab dan satu pesan yang belum terbaca di layar ponsel.

Yan Chengchi menekan tombol untuk membuka layar ponsel. Tertera tiga kata pada ID pengirim pesan, 'Kak An Chenxu'. Tiga kata itu langsung menusuk matanya.

'Yueyue, apa ada hal buruk terjadi padamu? Balas pesan singkatku dan telepon aku kembali. Aku mengkhawatirkanmu,' begitu isi pesan yang tertera di layar ponsel.

Yueyue… Panggilan yang sangat dekat, batin Yan Chengchi. Dia tahu bahwa Xia Changyue memiliki janji temu dengan An Chenxu, oleh karena itu, dia langsung menghentikannya, membawanya pergi dan membuatnya terlalu lelah agar tidak bangun dari tidur. Biar saja An Chenxu menunggunya sampai mati! Batinnya lagi.

Yan Chengchi sudah tahu dengan jelas bahwa efeknya akan sesakit ini, tapi entah mengapa dia masih bertahan. Dia sungguh merasakan sakit di hatinya. 

Kak An Chenxu dan Kak Han, berapa banyak lagi laki-laki yang dia kencani dalam waktu yang bersamaan? Gumam Yan Chengchi dalam hati. Dia masih memegang ponsel Xia Changyue di tangannya. Tiba-tiba kedua tangannya mengepal hingga membuat telapak tangannya dipenuhi dengan warna hijau dari urat yang keluar.

***

Xia Changyue tidur nyenyak sepanjang malam. Dia bahkan tidak merasakan sinar matahari masuk ke dalam kamar. Dia tetap tertidur pulas hingga matahari terbenam. Kemudian dia bangun. Dia menarik napas dan merentangkan tubuhnya. Dia melihat kamar yang kosong. Dia merasakan udara di dalam kamar sangat sunyi. Yan Chengchi sudah pergi? pikirnya.

Dengan cepat Xia Changyue bangkit dari tempat tidurnya dan meraih tasnya, lalu menyalakan ponsel dan bersiap untuk memanggil Xia Shuhan. Tetapi dia menemukan bahwa ponsel anaknya itu tidak aktif. Tamatlah riwayatku! Batinnya.

Xia Changyue teringat dia dibawa oleh Yan Chengchi kemarin dan tidak sempat mengabari Xia Shuhan. Dia berpikir bocah lelaki itu pasti sangat marah, lalu sekarang pikirannya beralih kepada An Chenxu. Dia tiba-tiba menghilang saat sudah membuat janji untuk bertemu dengannya. Dia takut bahwa pria itu akan pergi mencari keberadaannya di apartemennya sendiri dan saat dia tiba disana, dia tidak menemukannya. Saat memikirkan itu, wajahnya menegang dan seluruh tubuhnya terasa kaku.

Di layar ponselnya tertera tulisan, 'Sambungkan ponsel Anda ke sumber daya dan dengan cepat hidupkan kembali'. Layar ponselnya berkedip-kedip, menyala sebentar, kemudian kembali menjadi gelap dan mati. Apakah ponsel ini rusak? Pikir Xia Changyue.

Mata Xia Changyue terbelalak karena cemas. Dia menatap ponselnya yang tidak bisa menyala dengan sempurna. Padahal, ponselnya baik-baik saja kemarin. Mengapa ponsel ini tiba-tiba rusak setelah aku memasukkannya ke dalam tas hanya selama satu malam? Pikirnya lagi.

Ting tong!

Tiba-tiba terdengar pintu kamar diketuk. Xia Changyue tertegun selama beberapa detik, kemudian dengan cepat merangkak kembali ke tempat tidur. Dia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, lalu berkata, "Siapa?"

"Nona Xia." Suara sopan pembantu rumah tangga terdengar dari luar pintu. "Ada panggilan telepon dari kru drama, mereka menyuruh kamu untuk segera pergi kesana."

Xia Changyue tertegun, lalu teringat dia mengisi informasi pada data diri kru di kolom kontak darurat dengan nomor telepon villa. Dia tidak berani menulis nomor telepon Yan Chengchi, jadi dia menulis nomor telepon villa. Jika kru sudah menelepon ke villa, itu berarti ada kepentingan mendesak. 

Xia Changyue tidak berani lagi menunda kepergiannya. Lalu, dia segera bangkit dari tidurnya, bergegas ke lemari pakaian untuk mengganti pakaiannya, mengambil tasnya, mengambil ponselnya yang rusak dan bergegas keluar dari kamarnya.

Saat baru saja dia tiba di lantai bawah, Xia Changyue melihat ada ponsel di atas meja. Selama beberapa detik dia terlihat berpikir, namun merasa benda itu belum terlalu berguna. Kemudian, dia pun langsung berlari keluar dari villa.

***

Tidak mudah untuk sampai ke kru drama, namun Xia Changyue tidak langsung masuk. Sebaliknya, dia pergi ke telepon umum di dekat area kru drama dan menelepon Xia Shuhan sesuai dengan nomor yang ada di ingatannya. Dia mencoba menenangkan bocah lelaki itu dan juga memberitahu An Chenxu bahwa dirinya sedang berada di tempat kru drama.

Saat Xia Changyue kembali ke tempat kru, dia bergegas masuk ke dalam. Setelah berada di dalam studio, dia melihat sesosok pria tampan yang berdiri di depan pintu masuk.