webnovel

Hidup Bersama Lebih Baik!

นักแปล: Wave Literature บรรณาธิการ: Wave Literature

"Slurpp..." Xia Changyue hanya bisa menyeruput secangkir kopi, dia menutup mulutnya rapat-rapat. Saat ini, dia sedang dipenuhi dengan rasa gelisah. Setelah itu, beberapa detik kemudian telinganya mendengar suara hangat An Chenxu.

"Ya, aku menyukainya," balas An Chenxu.

"Kaka Chenxu…" Sebelum Xia Changyue menyelesaikan kalimatnya, An Chenxu memotong perkataannya.

"Aku tidak hanya menyukai Changyue, aku juga menyukai Kak Han." An Chenxu menyipitkan matanya dan menatap Xia Shuhan, lalu melanjutkan perkataannya, "Ibumu disibukkan dengan pekerjaannya dan dia tidak bisa menjagamu. Kamu mau kan tinggal bersamaku selama beberapa hari?"

Suasana hening.

Saat An Chenxu selesai berbicara, Xia Shuhan segera menatap ke arah Xia Changyue. Gadis itu tertegun selama beberapa detik sebelum akhirnya membuka mulutnya dan dengan cepat menjelaskan, "Hanhan, bukannya ibu tidak menginginkanmu, ibu hanya…"

"Oke, aku sangat menyukai paman An. Aku ingin pergi ke rumahnya." Xia Shuhan turun dari kursinya, berlari ke An Chenxu dan mengulurkan tangannya agar digendong. Dia ingin mencari tahu bagaimanakah sosok orang yang menyukai Xia Changyue. Dia berpikir, jika mereka tinggal bersama itu akan lebih baik untuknya mencari tahu.

Suasana kembali hening.

Xia Changyue tampak tercengang. Xia Shuhan adalah anak yang nakal sejak kecil. Jika ada orang yang menggendongnya selain ibunya, dia tidak akan senang. Tapi sekarang, dia sendiri yang berinisiatif meminta An Chenxu menggendongnya. Tampaknya dia menyukai pria itu. Xia Changyue pun menghela napas panjang karena merasa lega An Chenxu mau membantunya merawat anaknya.

"Aku akan mengantarmu." An Chenxu merasa sudah cukup untuk bertemu Xia Changyue dan sudah waktunya bagi gadis itu untuk pergi.

Wajah Xia Changyue membeku, lalu dia menggelengkan kepalanya dengan lembut dan berkata, "Tidak perlu, aku bisa naik taksi untuk pergi." Dia tidak tahu bagaimana caranya menjelaskannya kepada An Chenxu bahwa dia tinggal bersama Yan Chengchi sekarang. Dia takut melihat kekecewaan di mata pria itu.

"Baiklah, kalau begitu aku akan membawa Hanhan pulang lebih dulu. Hati-hati di jalan." An Chenxu menatap Xia Changyue dengan sangat dalam, matanya terlihat sangat bercahaya dan mempesona. Dia mengangkat koper kecil milik Hanhan dan berjalan menuju tempat parkir.

Xia Changyue menunggu hingga sosok An Chenxu menghilang dari pandangannya. Saat sosoknya sudah tidak lagi terlihat, dengan cepat dia berjalan ke sisi jalan dan menghentikan taksi. Taksi itu pun segera melaju menuju vila Yan Chengchi. 

Saat tiba di vila, waktu menunjukkan pukul 5 sore. Begitu Xia Changyue masuk ke dalam, dia melihat mobil sport terparkir di halaman. Dia ingat bahwa itu adalah mobil Yan Chengchi. Dia sudah kembali? Gumamnya dalam hati.

Tubuh Xia Changyue menegang selama beberapa detik, dia tidak mengerti apa penyebabnya. Apa karena dia baru saja bersama dengan Hanhan hingga membuatnya merasa bersalah dan tidak bisa menghadapi Yan Chengchi.

"Nona Xia, kamu sudah kembali? Tuan Muda Chi sudah lama menunggu mu," kata pengurus vila yang melihat Xia Changyue melangkah maju.

"Menunggu… Menungguku?" Tubuh Xia Changyue membeku. Dia menyadari bahwa dirinya telah melakukan kesalahan. Saat ini hari masih sore. Apa yang membuat Yan Chengchi menunggunya? Pikirnya. Aargghhh! Ada apa dengan hari ini?

Wajah Xia Changyue menjadi merah seketika. Dia pun segera memasuki ruang tamu dan melihat sekeliling dan tidak menemukan seorangpun di sana. Bukankah tadi pembantu rumah tangga bilang Yan Chengchi sudah kembali? Batinnya.

Jari telunjuk Xia Changyue menyentuh hidung mungilnya. Dia merasa lebih baik jika tidak ada orang karena tidak ingin melihat Yan Chengchi untuk saat ini. Dia pun menyelinap ke atas dan berjalan menuju ke kamarnya, menutup pintu dengan cepat, lalu menguncinya.

Xia Changyue menghela napas panjang. Dia baru saja merasa lega, namun saat dia berbalik dan sekilas melihat sosok berbaring di tempat tidurnya, seketika tubuhnya membeku.

Yan Chengchi berbaring sambil menopang kepalanya dengan satu tangan. Wajahnya yang begitu mempesona menghadap ke arah Xia Changyue, dia menatap lurus ke pintu yang dikunci olehnya. Tubuh pria kejam itu sedikit menegang, lalu perlahan bangkit dari tempat tidur. Dia melangkahkan kaki berjalan ke arahnya. 

Saat tepat berada di depan Xia Changyue, Yan Chengchi menatap dan menarik dagunya dengan jari-jarinya yang panjang, lalu bersuara, "Kemana kamu pergi?"

Xia Changyue terdiam mendengar pertanyaan Yang Chengchi. Dia menarik napas dengan kekuatan penuh. Jarak keduanya saat ini terlalu dekat sehingga membuatnya sesak napas.