webnovel

Dia Sedikit Terlambat

นักแปล: Wave Literature บรรณาธิการ: Wave Literature

"Aku baru saja bangun. Jangan khawatir, aku akan segera meminumnya." Xia Changyue khawatir Yan Chengchi salah paham bahwa dia tidak akan meminum obatnya. Dia dengan cepat membuka bungkus obat dan langsung melemparkan pil itu ke mulutnya tanpa air, lalu menelannya begitu saja.

Suasana hening.

Mata Yan Chengchi menegang dan bagian bawah matanya memantulkan cahaya gelap. Seluruh tubuhnya dipenuhi emosi. Apa yang kamu harapkan? Kamu pikir dia akan memberitahumu bahwa dia tidak akan minum obat itu dan ingin punya bayi untukmu? Gumam Yan Chengchi pada dirinya sendiri.

Yang Chengchi ingat bahwa Xia Changyue takut menderita. Saat mereka masih bersama, gadis itu lebih suka memeluknya saat sakit daripada minum obat, namun sekarang bisa langsung minum obat begitu saja tanpa mengedipkan mata. Tangannya tiba-tiba mengepal, dia membalikkan badan dan berjalan pergi.

Xia Changyue terdiam. Dia menatap punggung Yang Chengchi dan tiba-tiba matanya menyiratkan tatapan yang sangat kesepian. Dia berpikir bahwa ternyata benar pria itu datang hanya untuk mengawasinya minum obat karena takut dirinya akan hamil. Ya, Yan Chengchi sangat membenciku. Mana mungkin dia mengharapkan aku melahirkan anak untuknya? Batinnya.

Setelah duduk selama beberapa waktu, Xia Changyue teringat bahwa dia harus mengirim kontrak ke Grup Yan hari ini. Dengan cepat dia mengangkat selimut dan keluar dari kamarnya sambil membawa kontrak di tangannya. Ketika berlari turun ke bawah, hanya ada pengurus vila yang tersisa di ruang tamu. 

"Apakah Yan Chengchi pergi?" Xia Changyue bertanya dengan terengah-engah sembari memegang kontrak.

"Sudah, mobil Tuan Muda Chi baru saja meninggalkan vila," jawab pengurus vila dengan penuh hormat.

Xia Changyue lalu terdiam. Dia selangkah lebih lambat, kemudian memukul dahinya sendiri dan menatap kontrak di tangannya. Sekarang yang bisa dia lakukan adalah mengirim kontrak dengan cara datang ke perusahaan Grup Yan.

Kemudian, Xia Changyue menarik napas panjang. Dia mengganti pakaiannya, meninggalkan vila Yan Chengchi. Setelah menghentikan taksi di depan vila, dia pun melaju menuju perusahaan Grup Yan.

Sesampainya di perusahaan Grup Yan…

"Nona Xia, maaf. Presiden sedang rapat. Silakan tunggu di ruangan kantornya dulu." Sekretaris meja depan menutup telepon dan melihat ke atas.

"Terima kasih," ucap Xia Changyue yang memegang kontraknya dan berjalan menuju lift. Dia menaiki lift hingga tiba di lantai ruang kantor presiden. Dia berjalan ke ruang kantor Yan Chengchi dan duduk menunggu sendirian di sofa.

"Silakan diminum airnya, Nona Xia." Sekretaris itu meletakkan segelas air di atas meja teh sembari tersenyum dan melanjutkan perkataannya, "Sayangnya, Presiden baru saja memasuki ruang rapat. Saya khawatir Anda harus menunggunya sedikit lebih lama." Dia membungkukkan badan dan pergi meninggalkan ruang kantor presiden.

Xia Changyue satu-satunya orang yang tersisa di dalam ruang kantor bergaya modern yang begitu besar. Dia meminum air, bersandar di sofa dan melihat sekeliling ruang kantor Yan Chengchi. Ketika datang terakhir kali ke sana, dia sedang menyembunyikan kontrak dan tidak sempat untuk melihat ruang kantor itu dengan baik. Ternyata kantor itu terlihat sangat bagus di pagi hari.

Setelah beberapa saat, Xia Changyue bosan terus berada di dalam kantor mewah Yan Chengchi. Dia memegang kontrak di tangannya, kelopak matanya mulai berkedip beberapa kali. Lalu, perlahan-lahan kepalanya miring dan akhirnya tertidur di sofa. 

Tubuh mungil Xia Changyue meringkuk seperti kucing di sofa. Rambut hitam panjangnya tergerai di sofa, membuat wajah mungilnya tampak lebih putih dan halus. Wajahnya sangat mempesona hingga tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Xia Changyue tertidur dengan tenang, seperti seorang putri yang sedang menunggu pangeran untuk menciumnya. Ketika Yan Chengchi membuka pintu dan masuk, dia melihat pemandangan tersebut.

"Tuan Muda Chi, ini hasil dari pembahasan rapat kali ini…"

"Diam!" Asisten khusus yang sedari tadi mengikuti Yan Chengchi bermaksud melaporkan hasil rapat. Saat dia ingin melaporkannya, pria itu memotong perkataannya sambil memelototinya.

Asisten khusus yang melihat Xia Changyue tidur di sofa pun segera mengerti. "Tuan Muda Chi, Nona Xia datang saat Anda baru saja memasuki ruang rapat. Karena Anda mengatakan kepada saya bahwa tidak ada yang boleh mengganggu rapat, saya meminta sekretaris di meja depan untuk menyuruhnya menunggu di ruang kantor Anda terlebih dahulu."