webnovel

Dungeon Hero: Who Become A Bahamut

Sudah 80 tahun lebih bumi mengalami bencana besar yang disebut Golden Dawn, Dimasa itu, bumi mengalami banyak kekacauan, dan saat ini, seorang anak dari salah satu pahlawan yang membantu menghancurkan salah satu Naga Tertinggi, berada, hidup dalam kemiskinan, dan ketidak berdayaan, dia hanya memiliki 1 tujuan, menghancurkan seluruh Dungeon yang ada didunia ini, bagaimana pun caranya walaupun menggunakan kekuatan yang terkutuk sekalipun.

FirmZodiac · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
13 Chs

Tenggang waktu

Saat aku bangun dari tidur, aku segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai ke kamar mandi, aku segera turun ke bawah menuju kafetaria, disana aku bertemu dengan semua temanku, kami membicarakan tentang gudang yang ternyata gudang milik mendingan ayahku, mengetahui itu Gabriel berkata

"Jadi, bagaimana perasaanmu, ketika tau bahwa itu adalah gudang ayah dan ibu mu?" kata Gabriel

"Tidak ada, aku tidak merasakan apapun saat mendengar itu" kataku

"Begitu ya, lalu apa yang harus kita lakukan hari ini?" kata Alan

"Kita harus menyelesaikan misi pencarian Herbal yang kita ambil kemarin, jika hari ini tidak selesai, kita akan dalam masalah" kata Yuri

"Kamu benar, kita harus pergi sekarang, agar tidak terkena masalah" kata Alan

"Kamu benar, ayo habiskan sarapannya, dan segera pergi dari sini" kata Gabriel

Kami semua menganggukkan kepala dan segera keluar dari akademi.

...

"Apa diantara kalian ada yang tau, seperti apa bentuk dari Tanaman Herbal itu?" kataku

"Aku dan Gabriel tau, kemarin kami membaca buku tentang tanaman obat di perpustakaan jadi kami tau bentuknya" kata Yuri

"Bagus, ayo kita cari" kata Alan

Kami bertiga menganggukkan kepala dan berjalan menuju Gerbang

Dijalan aku memperhatikan perlengkapan kami, Aku membawa pedang ayahku, Alan membwa White Vanish Sword dan White Aegis yang kemarin ia beli, Yuri membawa Tongkat sihirnya dan Gabriel membawa Hunter Compound Bow miliknya

"Jika dilihat-lihat kita sudah seperti pemburu profesional" kataku

"Ya, kamu benar, kita terlihat sangat keren" kata Alan

Kami melewati gerbang dan berjalan memasuki hutan,

"Dimana herbal itu berada?" kata Alan

"Aku tidak tau, tapi itu pasti ada di hutan jadi kita harus mencari mereka" kata Yuri

Kami bergerak maju kedalam hutan untuk mencari tanaman herbal, jalan kami tidak ragu-ragu seperti sebelumnya tapi kami tetap waspada terhadap sekeliling

"Tahan, aku merasakan ada yang datang dari depan" Kata Alan

"Baik" kata kami bertiga

Dan saat kami berjalan lagi, 7 Goblin keluar dari semak dan menyerang kami dengan tangan kosong mereka, tapi karena perisai besar Alan, semua serangan mereka dapat ditahan oleh alan sendirian, aku dan Gabriel dapat menyerang mereka tanpa takut diserang oleh mereka, dan akhirnya, tidak butuh 5 menit kami berhasil membunuh semua goblin itu dan terus melanjutkan perjalanan.

Kami terus berjalan sampai menemukan tumbuhan yang bentuknya sama dengan tanaman herbal yang ada dibuku bergambar, aku mendekat dan mencabut 10 tangkai dan menyimpannya didalam tas dan hendak pergi, tapi Alan secara reflek menarik perisainya kesamping dan dia terpental sejauh 5 meter, saat aku mencoba mengkonfirmasi siapa yang menyerangnya, Sosok besar keluar dari dalam hutan dan membawa sebuah pentungan kayu yang sangat besar di tangannya, melihat ku dan kedua wanita di belakangku *Gwaraaaaaa goblin itu mengeluarkan Raungan dan bergerak menuju diriku, tapi sebelum pemukul itu sampai didepanku, Perisai putih terlihat dan menahan serangan Pemukul dari Goblin itu

"Kamu baik-baik saja alan?" kataku

"Ya, Perisai ini sangat bagus, bahkan aku tidak merasakan kesakitan saat terkena pukulannya" kata Alan

"Bagus, Ayo kita kalahkan dia"

Aku memperkuat pegangan kepada pedangku dan berisap menyerang, disaat Alan mulai berlari menuju Goblin itu, aku juga ikut dibelakangnya, dan Gabriel mulai menembakinya dengan Panahnya, Yuri memberikan Alan sihir perlindungan dan saat pentungan kayu, hanya perlindungan yang ada disekitar Alan saja yang hancur, tapi alan tidak menerima luka apapun, itu memberikan kami waktu untuk mendekatinya tanpa harus takut dengan serangannya

"Power Shot" Gabriel

"Holy Barrier" Yuri

"Shield Bash" Alan

"Heavy Slash" kataku

Semua serangan kami tidak memberikan luka parah terhadapnya, tapi masih bisa memberikan luka gores ditubuhnya

"Hindari serangan lanjutannya, itu akan berbahaya" kata Yuri

"Baik" kata Alan

"Ayo Alan" kataku

"Ya" kata Alan

Kami berdua menerjang kedepan dan mulai menyerang tubuh besar goblin itu, dan akhirnya setelah beberapa waktu berlalu, kami berhasil menjatuhkannya

"Bukankah ini hebat, kita berhasil mengalahkan Goblin sebesar ini" Kata Alan

"Ya, kerja sama kita sangat bagus" kataku

"Kamu benar" kata Gabriel

Saat aku mendekatinya hendak memotong ujung telinga dari goblin itu, sosok goblin yang lebih besar lagi keluar dari dalam hutan dan memukulku

*Kuaaa

Gumpalan darah keluar dari mulutku, dan aku terpental sejauh 20 meter

"Gilbert!!!!!! Kau Sialan!!!" kata Alan marah

"Alan tunggu, jangan ceroboh" Teriak Gabriel, tapi amarah Alan sudah memuncak dia tanpa pikir panjang menyerang goblin itu dan terpental juga oleh Batang pohon yang di dari tanah cabut oleh goblin raksasa itu

*Kuaaaa

Alan memuntahkan gumpalan darah sama sepertiku, Gabriel dan Yuri yang mulai panik, mulai berlari kearah kami

"Tolong bertahan sebentar" kata Yuri

"Heal" kata Yuri

"Heal, Heal, Heal, Heal" Teriak Yuri

Dia terus meneriakkan Kata heal untuk memberikan pertolongan pertama kepada kami, sampai dimana Gabriel menghentikan dirinya

"Tahan Yuri, jika kamu tidak menahan diri, kamu akan berbahaya, kita harus mengevakuasi Alan dan Gilbert dari sini" kata Gabriel

"Ya" kata Yuri

Aku dan Alan ditarik menjauh dari goblin itu, tapi seperti kekuatan wanita, mereka tidak kuat menarik kami dan mereka terjatuh ketanah, Wajah Gabriel dan Yuri sudah ragu dan menutup mata, tapi.

*Kabooooom!!

Suara ledakan besar terdengar dari arah depan Gabriel dan Yuri, Saat Gabriel membuka matanya, sebuah pelindung transparan berwarna putih menahan batang pohon yang di genggam oleh goblin raksasa itu,

Gabriel yang melihat itu mencoba memeriksa sekitar, dan saat dia sedang mencari dari mana sihir ini datang, sebuah teriakkan dari atas langit terdengar dari atas pohon yang ada di dekat mereka

"Kami menemukan korban" kata seseorang

"2 Terluka dan 2 kehabisan tenaga, kirimkan pendeta segera" kata orang lain

"Kamu, kamu baik-baik saja?" kata seorang wanita

"Tolong- Tolong bantu teman kami" kata Gabriel

"Tentu, tentu kami akan membantu, jadi tolong mundur, kami akan mulai melakukan penaklukan Monter tingkat S, Jendral Goblin, jadi menjauhlah, ini akan berbahaya bahkan jika kamu hanya terkena ledakan udaranya saja" kata wanita itu

"Monster tingkat S? baik kami akan pergi" kata Gabriel menarik Yuri, dan 4 orang lainnya menaikkan tubuh Alan dan Gilbert keatas Tandu, melihat perisai dan pedang Alan, pihak medis membuat wajah ragu, dan bimbang, jadi Gabriel menyerahkan yuri kepada salah satu pihak medis yang datang menolong dan membawa pedang serta perisai mereka berdua

Melihat Gabriel mengambil senjata dan perisai milik ku dan Alan, petugas tersenyum dan mulai mengangkat kami

"Korban sudah evakuasi, Misi Penaklukan Dimulai!" teriak seorang anggota tim medis

...

Kami dinaikkan kedalam mobil ambulan dan dibawa menuju Rumah sakit, karena kondisi ku dan Alan sangat buruk,

Saat kami sampai di rumah sakit, 2 buah ranjang roda didorong dengan terburu-buru, semua orang yang ada didalam rumah sakit merasa penasaran mulai mencoba mencari tau, dan saat semua orang tau bahwa 2 orang murid sekolah menjadi korban serangan seekor monster tingkat tinggi, para pasien dan keluarga pasien memberikan doa demi keselamatan kedua anak itu.

Saat ranjang sudah sampai di ruangan UGD, para dokter mulai memeriksa tubuh kedua orang itu, dan saat melihat kondisi kedua korban cukup buruk, dokter dan suster menunjukkan wajah sedih mereka dan salah satu dokter yang memeriksa kami berdua berkata

"4 Tulang Rusuk patah, beberapa organ terluka parah, siapkan ruang operasi" kata dokter yang menangani ku

"1 patah tulang rusuk, dan tidak ada kerusakan diorgan dalam, kirimkan penyembuh" kata dokter lainnya

Kondisiku dan kondisi Alan cukup berbeda, aku menerima luka cukup besar, tapi Alan hanya menerima patah tulang rusuk 1 saja, tapi itu lebih baik, dari pada kami berdua dalam keadaan buruk juga.

"Berikan obat bius" kata dokter

Saat obat disuntikkan, penglihatanku mulai buram dan aku tertidur.