Sepanjang jalan Izel melihat banyak pemain atau NPC yang sedang bertransaksi, mereka bertukar, menjual ataupun membeli. Hal itu terjadi di sepanjang jalan Fransio City.
Fransio City adalah kota yang terletak di tengah jalur perdagangan, jadi hal tersebut sangat lumrah.
"Ah aku ingat masih memiliki banyak barang yang tidak berguna, mungkin itu bisa mendapatkan banyak uang." Izel teringat barang yang didapatkannya ketika berburu.
Dia bahkan hampir lupa jika dirinya hanya memiliki 10 Copper, jika saja dia tiba di Vehicle Shop dan tidak membawa uang dia akan malu dengan hal tersebut.
Izel mendekati sikembar Rey Roy dan berkata bahwa dirinya ingin menjual beberapa barang karena merasa tidak berguna untuknya.
Rey mengangguk, dia mengatakan didekat Vehicle Shop ada sebuah toko yang membeli barang hasil buruan dengan harga tinggi. Rey biasanya menjual hasil buruannya dengan saudaranya Roy disana.
Mata Izel tidak berkurang dengan binarnya, perasaan nyata pada dunia ini sungguh membuatnya hanyut, jika dia tidak hidup di Bumi mungkin dia akan percaya jika dunia virtual ini adalah tempat lahirnya.
Butuh beberapa menit untuk sampai di toko yang dikatakan oleh Rey, mereka bertiga masuk kedalam. Hanya sedikit orang di toko ini dan mereka semua adalah NPC.
"Sepertinya tidak banyak yang mengetahui toko ini," batin Izel saat melihat toko yang tidak terlalu ramai, bahkan pemain hanya ada mereka bertiga.
Roy menyapa NPC yang kini sedang terdiam menjaga meja, ada dua barisan untuk menjual disini dan tidak ada yang berbaris pada pria yang dihampiri oleh Roy, karena meja itu hanya untuk penjual yang menjual barang dalam jumlah yang banyak.
Rey dan Roy memutuskan menghampiri pria itu karena mereka juga ingin menjual hasil buruan mereka, jika digabungkan dengan milik Izel itu pasti cukup banyak.
"Lama tidak kesini Roy," sambut Pria tersebut dengan senyum diwajahnya.
"Beberapa urusan," jawab Roy dengan tawa.
"Ayo kita lihat apa yang ingin kau jual." Pria itu tersenyum lagi.
Rey dan Roy menaruh masing-masing karung besar diatas meja.
"Masing-masing karung memiliki 200 [Monster Core], milik Roy [Monster Core] dari Wolf dan miliku [Monster Core] Wild Boar," terang Rey.
"Level berapa mereka?" tanya pria itu diiringi senyum pada mulutnya.
"Diatas level 10 pastinya," jawab Roy dengan sombong.
Pria itu mengambil masing-masing satu [Monster Core] dari dua karung tersebut, tak lama dia mengangguk puas.
"Seperti biasa," ucap Pria itu lalu memberikan dua kantong kulit.
Roy mengangguk puas melihat penghasilan mereka atas transaksi ini.
"Izel kau ingin menjual hasil buruanmu kan?" kata Rey menghampiri Izel.
Gadis itu mengangguk lalu menghampiri pria tersebut untuk memberikan barang buruannya.
"Oh Assassin Wanita? Sangat jarang." Pria itu terkekeh melihat Izel, "Apa yang ingin kau jua," tanyanya.
Izel mengeluarkan semua barang yang menurutnya tidak penting.
Ada ratusan [Monster Core]
[Wolf Skin] menumpuk satu meter tingginya dan juga ada [Bear Skin]
Serta beberapa cairan seperti Jelly itu adalah [Slime Skin]
Barang yang dikeluarkan Izel sangat menumpuk hingga bahkan membuat sikembar Roy dan Rey terkejut.
Apakah ini diburu sendiri? Itu yang ada dipikiran mereka.
"Dengan barang sebanyak ini aku menginginkan bonus yang baik." Izel menampilkan senyum lebarnya.
Pria tua itupun tak kalah terkejut melihat tumpukan barang yang menggunung di mejanya.
Izel berburu dengan gila untuk menaikan levelnya, sudah ratusan Monster Bot yang dibunuhnya, setiap Monster Bot setidaknya menjatuhkan [Monster Core] [Skin] dan [Meat] dari ketiganya Izel memilih menjual [Skin] dan [Monster Core] itu karena [Meat] masih bisa diolah menjadi makanan.
Setelah cukup terkejut pria itu memasang senyum lebarnya, "Tentu kau akan mendapatkan bonus."
Izel menjadi senang, dia mengetahui harga satu [Monster Core] level 5 akan seharga 1 Silver, sedangkan Wolf yang dibunuhnya memiliki level rata-rata diatas level 6 yang akan menaikan harganya dua kali lipat. Belum lagi dia mengetahui harga di toko ini spesial yaitu lebih tinggi.
Pria itu memiliki Skill Calculate sehingga dalam sekejap semua barang tumpukan Izel sudah terhitung dengan baik.
"Kau memiliki 300 [Monster Core] level 3, 129 [Monster Core] level 5, 186 [Monster Core] Level 7-10 dan 70 [Monster Core] level 18," ucap pria tersebut setelah seselai menghitung.
Harga [Monster Core] disini bernilai memang lebih tinggi.
Level 1 - 3 seharga 80 Copper - 1 Silver.
Level 5 seharga 2 Silver.
Level 6 seharga 4 Silver.
Level 7 - 10 seharga 10 Silver.
Level 11 - 20 seharga 50 Silver.
Semua harga itu naik dua kali lipat dari harga pasaran para Merchant.
Dengan itu uang yang didapat oleh Izel adalah 5.918 Silver atau 59 Gold dan 18 Silver.
"Kau ingin dibayar dengan Silver atau Gold?" tanya pria itu.
"Gold," jawab Izel.
"Kami memberi bonus untuk penjual besar seperti kau," ucap Pria itu seraya memberikan 70 keping Gold pada Izel.
Izel menaruh Gold itu kedalam penyimpanannya lalu berterimakasih.
Disisi lain sikembar terlihat tercengang, mereka mengetahui level Izel dibawah 20 tapi membawa barang untuk dijual sebanyak itu dan mereka mendengar dari Izel bahwa gadis itu ingin menjual barang yang tidak berguna baginya, lalu apakah bukankah masih banyak hasil buruan di tangan gadis itu?
"Ayo!" Izel mengajak sikembar untuk segera pergi dari toko menuju Vehicle Shop. Dengan penuh semangat.
Rey dan Roy segera memimpin jalan untuk menuju Vehicle Shop, semakin cepat semakin baik. Kedua saudara itu juga ingin menikmati petualangan di Benua Aeveth yang indah ini.
"Kau berburu sendiri?" tanya Roy saat mereka keluar dari toko.
Izel mengangguk, "Ya lalu dengan siapa? Aku belum memiliki teman berburu selain Oshi."
"Oshi?" Rey mengangkat alisnya.
"Summon ku." Izel menunjuk Oshi yang sedang tertidur dipundaknya.
Keduanya mengangguk, salah satu dari Wakil Ketua mereka juga Ras Cat-Elf jadi mereka tahu Ras tersebut terlahir dengan Summon bersama mereka. Hanya saja mereka tidak menyangka Izel akan memilih Job Assasin bukan tipe Mage seperti Wakil Ketua mereka. Yufei.
Tidak lama untuk mereka sampai di Vehicle Shop karena memang tidak jauh dari toko tadi, mereka bertiga melangkahkan kaki untuk masuk.
Vehicle Shop seperti sebuah Showroom, hanya saja dengan gaya kuno. Tetapi berbagai motor dan mobil modern yang biasanya Izel lihat sebagai mobil concept masa depan, kini ada dihadapannya.
Gadis itu terpana melihat berbagai kendaraan yang ada di Vehicle Shop, dia segera melangkahkan kakinya untuk menghampiri kendaraan beroda dua. Yang tak jauh dari dirinya.
Seorang pelayan datang menghampiri Izel dengan senyum ramah terpasang di wajahnya.
"Selamat datang di Vehicle Shop, kami menyediakan semua kendaraan yang anda butuhkan," sambut pelayan tersebut dengan sangat ramah.
Izel mengangguk kini matanya terarah pada sebuah kendaraan beroda dua berwarna merah dengan list putih memanjang dari depan hingga belakang. Tatapan Izel menjadi sangat terang. Kendaraan itu sangat memikat baginya! Tidak menunggu lama Izel segera menghampiri kendaraan roda dua tersebut.