webnovel

Dragalia Online

Mona Ellisa seorang gadis cantik yang periang dan salah satu dari ras langka yaitu 'Gamers' Kemunculan teknologi Virtual Reality pertama di dunia membuatnya takjub saat berpetualang di dunia baru tersebut. Diadaptasi dari game Ponsel 'Dragalia Online' sebuah game pertama yang menggunakan sistem Virtual Reality yang benar-benar nyata, kesenangan Mona dimulai dari kesialannya saat mengganti Ras dalam game tersebut. Saat bermain di ponsel dengan Ras Manusia, Mona telah mencapai level tinggi, tetapi karena Mona mengganti Ras nya dia harus mengulang dari nol. Sementara teman-temannya yang lain melanjutkan level tinggi mereka. Bagaimana petualangan Mona? Ayo ikuti terus!

Han_disini · แฟนตาซี
Not enough ratings
18 Chs

Bab1. Game

"Huft... Akhirnya selesai juga."

Seorang gadis cantik baru saja menyelesaikan kerjanya di sebuah cafe. Gadis itu bernama Mona Ellisa, dia tampak kelelahan saat selesai memasak pesanan terakhir dari pelanggan. Ia bekerja di cafe ini sebagai Chef.

"Mon! Semangat amat kayaknya hari ini," ucap seorang wanita di sampingnya seraya mengambil panci.

"Ya, hari ini release V-Gear untuk Game Dragalia online," jawab Mona seraya melepas celemek serta topi chef-nya.

Wanita itu menggelengkan kepalanya karena Mona yang tak pernah lepas dari Game, walaupun kerjanya tak terpengaruhi.

"Emang V-Gear apasih?" tanya wanita itu penasaran karena Mona begitu antusias.

"V-Gear itu alat Virtual Reality untuk Game. Jadi terasa nyata banget gitu." Mona menjawab dengan penuh antusias, ia tak sabar memainkan Game tersebut.

"Aku pulang duluan ya. Sudah selesai kan kerjaanku hari ini," ucap Mona lalu keluar dari dapur.

===

Sesampainya di apartemennya Mona meletakan sebuah kotak besar yang dibawanya di atas meja Gamingnya, gadis itu mengeluarkan sebuah helm dari kotak tersebut. Tidak itu bukan Helm tapi V-Gear sebuah alat Virtual Reality untuk Game.

"Kita coba seberapa kerennya V-Gear ini," gumam Mona.

Ia membereskan kotak yang berserakan setelah itu Mona menatap V-Gear dihadapannya lalu memakainya. Mona menekan tombol di bagian samping V-Gear, dengan otomatis sebuah kaca hitam turun menutupi seluruh wajahnya.

[Mulai Dragalia online?

Ya/tidak]

Mona mengatakan ya sebagai command voice untuk memulai Dragalia Online.

Pandangannya menggelap, setelah beberapa detik setitik cahaya mulai beredar. Ia merasakan bahwa kesadarannya ditarik keluar. Sekarang Mona berada di dalam ruangan yang hanya berlatarkan warna pink sejauh dia memandang.

'Hmm... Bukankah untuk pembuatan Avatar berlatar putih, kenapa ini berwarna pink?' batin Mona.

"Sensor wajah, sensor retina mata dan rekam denyut nadi selesai, kamu sudah mendaftar dalam proses percobaan. Apakah akan melanjutkan sebagai Izel?," sebuah suara membangunkan Mona dari kebingungannya.

Mona memang sudah mencoba saat V-Gear untuk Dragalia Online dalam tahap penyelesaian karena perusahaan tersebut berada di Indonesia jadi dia sebagai Gamers Indonesia di undang untuk mencoba dan membuat Avatarnya.

"Ya lanjutkan saja." Setelah cukup mengagumi program ini Mona menyebutkan nama yang ia pilih.

"Izel. Username ini sudah dipakai oleh 1325pemain, apakah kamu masih ingin memakainya?" suara robot sekali lagi terdengar.

Mona tersedak nafasnya saat mengetahui nama yang dia pakai dulu sudah mencapai angka ribuan, sekali lagi ia kagum akan banyaknya minat terhadap Game ini. Program ini diadakan karena para pemain sering kesulitan untuk memilih nama lantaran banyak yang sama, hingga adanya program ini. Mereka memiliki nama sama hanya saja dengan kode berbeda. Banyak yang memilih nama Izel karena saat bermain di ponsel, avatar Izel sangatlah terkenal.

"Kamu menggunakan Ras Manusia dalam perangkat ponsel, akankah kamu menggantinya?"

Setelah merenung lama lagi Mona menjawab, "Aku ingin lihat Ras yang ada dalam Dragalia Online."

Segera saja berbagai Ras muncul dihadapan gadis tersebut, ada banyak Ras dalam Dragalia Online, mulai dari Dwarf, Manusia, Satyr, Troll, Giant, Elf, Half-Elf, Nephilm dan masih banyak lagi bahkan membuat Mona sedikit pusing melihat banyak makhluk fantasi dihadapannya saat ini.

Pandangan Mona tertuju pada salah satu Ras Half-Elf yang memiliki taring kecil dan mata seperti kucing.

"Aku ingin Ras Cat-Elf," ucap Mona.

"Cat-Elf. Ras unik dari Elf, mereka memiliki kelebihan dari lahir yaitu bersama hewan peliharaan sebagai Summon. Silahkan pilih Summon anda."

Segera saja berbagai binatang muncul dihadapan Mona, mulai dari kucing yang memiliki sayap hingga seekor Singa. Banyak binatang-binatang yang biasanya hanya muncul didalam film fantasi kini tepat berada dihadapan gadis cantik tersebut.

Mona memilih Summon hewan dengan tangannya, ia memilih Bunglon untuk Summonnya.

"Pembuatan Avatar selesai apakah ada yang ingin kamu ubah?"

Mona kini memiliki tampilan seorang Cat-Elf, pantulan tampilan tubuhnya ada dihadapan gadis cantik itu, Mona memutar tubuhnya untuk melihat seluruh tampilannya. Sangat unik! Mona merubah warna rambutnya yang Hitam menjadi berwarna Emas juga warna iris mata kucing nya dia ubah menjadi warna Emas juga. Setelah merasa cukup Mona menyelesaikan pembuatan Avatarnya.

"Kamu bisa memulai petualanganmu sekarang! Karena kamu memilih Ras Cat-Elf maka kamu akan memulai petualanganmu di Desa Kialind."

"Kamu akan di teleportasi menuju Kialind Aeveth selatan, selamat berpetualang."

Detik berikutnya pandangan Mona menjadi gelap lagi lalu terang, sekarang dia berada di sebuah Desa yang tidak terlalu ramai.

Mona akan memiliki identitas Izel dan dengan nama itulah dia akan disebut di dunia virtual ini.

"Status." sebuah layar informasi muncul di hadapan Izel.

[Name : Izel

level : 0

Ras : Cat-elf

Job : novice

Title : 0

Reputation : 0

Sta (5) str (5) dex (10) int (10)]

"Ekh... Apakah semua pemain mengulangi dari nol?" Izel tersedak saat melihat statusnya.

Izel tidak mengetahui karena dia memilih Ras lain maka dia harus mengulangi semuanya dari awal lagi, dia juga cukup terkejut atas status Dex dan Int yang lebih tinggi dari dua status lainnya.

"Sepertinya Ras ini cocok untuk menjadi Job Mage atau sekelas itu dengan Int yang tinggi," gumam Izel mulai memahami status barunya. Izel menggerakan tubuhnya lalu mencoba melangkah, gerakannya sangat gesit dibanding saat dia mencoba dengan Ras Manusia ketika percobaan bulan-bulan lalu. Izel juga sedikit harus beradaptasi dengan tubuh Cat-Elf ini. Sedikit aneh, seharusnya ras Cat-Elf ini lebih condong pada Str karena biasanya kucing digambarkan dengan cakaran mautnya.

Izel memanggil Bunglon Summon miliknya, ia mengelus yang Bunglon dan terkejut karena ini sangat realistis tekstur kulit Bunglon benar ia rasakan seperti Bunglon di dunia nyata. Ia menggerakkan tangganya beberapa gerakan dan itu terasa sangat nyata! Memang ia sudah mencoba saat percobaan tapi ini bahkan lebih baik.

[Legacy Chameleon

Level : 1

Bunglon ini hanya ada tiga di seluruh Aeveth dan memiliki kemampuan kamulflase lebih baik dari Bunglon lainnya.

Legacy Chameleon ini berpotensi menjadi naga saat mencapai level tertentu!]

"Hey potensimu mengerikan sekali, namamu mulai sekarang adalah Oshi," kata Izel dengan sedikit terkejut.

Sang bunglon mengangguk senang lalu merayap dan duduk di kepala Izel dengan senang. Izel tertawa kecil lalu mengedarkan pandangannya.

Ia sedikit kesulitan membedakan mana pemain dan NPC karena mereka sama, untungnya dia sudah berkali kali memainkan game tipe MMORPG jadi dia bisa melihat sedikit perbedaan mana pemain dan mana NPC. Izel membuka peta yang berada di layar saat ia menyebutkannya.

"Aku belum bisa menaikan level saat ini karena job novice sialan ini. Aku sepertinya harus mencari tempat pengambilan Job," gumam Izel. Lalu dia berjalan menuju Job Center.

Semua pemain yang memulai dari level 0 akan memiliki Job/profesi awal mereka yaitu Novice, jadi mereka harus memilih Job baru dengan menyelesaikan sebuah quest.

Pemain tidak bisa menaikan level mereka saat memiliki Job Novice juga karena jika tidak memiliki Job  mereka tidak mendapatkan point seperti memiliki Job yang setiap kenaikan level akan mendapat 5 point

Job Center untuk para pemain ada di barat Desa tak jauh dari posisinya sekarang. Setelah berjalan melewati beberapa blok jalan Izel sampai di sebuah gubuk dengan papan di atas bertuliskan Job Center.