Raina masuk ke dalam apartement juna dan melepaskan heels nya juna membuntuti lalu memeluk raina dari belakang.
"Kau tau? Aku merindukan mu dari tadi" bisik juna di telinga raina. Raina membalikkan badan dan mengalungkan tangan ke leher juna.
"Aku juga" balas raina membisikan di telinga juna yang membuat bulu kuduk juna merinding.
Juna memburu bibir raina dan melumat nya dengan lembut raina pun membalas aksi juna.
"Mmmmhhmm ahh" desah raina ketika melepas bibirnya dari bibir juna.
Juna langsung menggendong raina ala bridal style menuju tempat tidur tanpa melepaskan ciuman mereka.
Juna merebahkan raina di ranjang nya mata mereka saling menatap
"Apakah kau ingin melakukan nya?" Tanya juna
Raina terdiam sejenak ini kali pertama baginya apakah tidak apa-apa melakukan ini? Yah semua yang di lakukan nya bersama juna kali pertama bagi raina karena memang raina belum pernah berpacaran ciuman pertama pun juna yang mendapatkan nya di saat raina menginap di apartement juna karena mabuk waktu itu.
"Hemm?" Juna kembali bertanya karena ia tidak ingin mneyentuh seorang wanita tanpa persetujuan nya. Raina menutup mata nya seolah memberikan isyarat bahwa juna boleh melanjutkan aksinya.
Juna tersenyum miring dan mulai bereaksi mencium bibir raina dan melumat nya sampai habis raina seperti baru melihat sosok diri juna yang lain malam ini.
Juna semakin memperdalam ciuman nya dan mulai turun ke leher raina mengecup-ngecupi hinga ke tengkuk leher raina. Raina menggeliat nikmat
Juna terus menjilati leher raina dan berpindah ke telinganya
"Mmmhhmmm aahhh.." suara desah raina terlepas dari bibir nya yang sedari tadi iya tahan.
Mendengar raina mendesah nikmat juna semakin memuncah menggerayangi tubuh raina.
Tangan juna mulai masuk kedalam baju raina dan mengelus perut raina kemudian mengangkat baju raina dan di biarkan tertahan di dada dengan perlahan juna memberanikan diri menyentuh dada raina yang masih bulat padat dengan bra renda berwarna biru muda yang imut.
Raina masih menutup mata nya dan menggigit ujung bibir nya agar tidak bersuara, tangan nya mencengkeram seprai dengan kuat
Juna yang melihat raina dengen ekspresi takut kemudian memeluk nya dan membisikkan ke telinga raina
"Ini tidak akan sakit sayang" bisik juna Yang membuat raina membuka mata nya seperti ekpresi terkejut ini pertama kali nya juna mengucapkan kata sayang.
Ia kemudian melepaskan kaitan bra yang raina gunakan dengan sekali gerakan dan terlihat dengan jelas payudara raina yang bulat padat dengan puting nya yang kemerahan berdiri dengan indah nya.
Juna langsung memburu payudara raina dan mengecup nya berkali-kali hingga meninggalkan bekas merah di di bagian dada nya.
Juna mulai meremas payudara raina dan ukuran nya cukup pas di tangan juna, raina menggeliat lagi
Juna benar-benar gemas melihat raina
Juna menghisap puting kanan raina dan tangan kiri nya tetap meremas payudara kiri raina hingga kenikmatan memuncak di kepala raina.
"Mmhhmmm... Juna" ujar raina mengerang kenikmatan karena bagian bawah nya sudah basah
Juna menjilat-jilat puting raina dan ia melintir-lintir puting raina yang semakin mencuat
Raina menjambak rambut juna karena juna melakukan nya dengan sangat mahir dia ahli memuaskan raina
Juna mulai menurunkan wajah nya menjilati setiap inci badan raina kemudian sampai di lihat nya bagian bawah raina ternyata sudah mengeluarkan cairan
Juna tersenyum menahan tawa.
Juna menarik turun celana dalam raina. raina sudah bertelanjang bulat.
Juna membuka lebar kaki raina dan menekuknya.
sekarang Juna bisa melihat dengan jelas vagina raina yang masih tertutup dengan rapat
"Dia tenyata masih perawan" gumam juna dalam hati
Juna kemudian naik lagi ke atas mencium bibir raina
"Ini mungkin akan sedikit terasa sakit tapi aku akan melakukan nya dengan lembut" ujar juna mengecup kening raina dan turun lagi ke bagian bawah tubuh raina. Juna mengecup bagian paha raina dan naik menuju ke bagian kewanitaan nya dan mencium nya kemudian menjilat cairan yang keluar dari vagina raina
Tiba-tiba juna mencium sekaligus menghisap kecil bagian tengah nya. Sontak raina mengerang dengan keras
"Mmmhhhmm Aaahhhh..." Punggung raina menukik ke atas melepas kenikmatan.
Tanpa memberi banyak istirahat juna kembali melancarkan serangan nya iya melepaskan handuk yang melilit di pinggang nya dan melempar nya ke lantai
Sekarang raina dan juna sudah telanjang bulat tanpa benang sehelai pun.
Juna memegang junior nya yang dari tadi sudah berdiri tegak dengan sempurna kemudian memasangkan nya kontrasepsi.
Juna sudah tidak sabar mencicipi tubuh raina yang membuat juna sangat gemas.
Juna menarik kaki raina. Raina melihat ke arah juna. Juna tersenyum, lalu membuka lebar kaki raina dan menekuknya kemudian dengan perlahan juna mengarahkan junior nya untuk masuk ke dalam lubang vagina raina
"Aawwwhh.." ujar raina yang sedikit kesakitan ketika junior juna menumbur liang vagina nya.
Juna mendengar raina kesakitan memperpelan jalan masuk junior nya.
Tetapi karena vagina raina masih sangat sempit membuat juna sedikit kesulitan di gesek-gesekkan junior nya dengan lembut sampai vagina raina menerima junior juna
"Aahh juna sakit" erang raina menahan sakit yang nikmat. Raina mencengkeram punggung juna dengan sangat erat sampai punggung juna terkena cakaran kuku panjang raina
Juna terus mengesek-gesek kan junior nya dan memeperdalam gerakan kemudian sedikit di sentakkan nya
"AAAHHHH..."
dan junior juna tenggelam di dalam nya
Sekarang junior juna sudah masuk sepenuh nya kedalam vagina raina
"Mmmhhmmm ahh ..aahh ..juna .. Enghh"
astaga ini sangat nikmat
Juna memaju mundur kan badan nya
"mmhhhmm aahh.. ahh... " ujar juna dan raina merasakan kenikmatan.
Juna dapat merasakan vagina raina berkedut seperti memijit junior nya. juna semakin mempercepat gerakan maju mundur keluar masuk kewanitaan nya.
"Ahhhh.... Juna.. akuu.. akuuu" ujar raina sudah sampai kepuncaknya
Juna semakin mempercepat gerakan nya
"AAAHHHH....."
Juna pun melepas kenikmatan nya juga
Juna langsung tergeletak lemas di samping raina keringat bercucuran membasahi tubuh nya.
Juna melihat air mata jatuh di sudut mata raina
"Kau kenapa sayang? Sakit?" Tanya juna yang khawatir
Raina mengangguk pelan ia merasakan vagina nya sangat sakit.
Juna mengusap air mata di wajah raina dan mengecup kening nya
"Maafkan aku sayang,aku terlalu bersemangat tadi hingga tidak memikirkan ini pengalaman pertama mu" juna memeluk raina dan membiarkan ia jatuh di dalam pelukan nya sambil mengelus-elus kepala raina.
Lalu mereka tertidur pulas karena kelelahan berolahraga bersama hari ini. bisa dipastikan Juna dan Raina akan tidur terlelap malam ini.
AYO KITA SIMBIOSIS MUTUALISME, SALING MENGUNTUNGKAN SATU SAMA LAIN DENGAN LIKE N KOMEN YANG MEMBANGUN JUGA PERLU!