Sedih rasanya saat melihat darah daging sendiri justru lebih dekat dekat dengan orang lain. Dari pada orangtua kandung sendiri. Itu yang dirasakan Azzam. Anaknya lebih dekat dengan Rafka ketimbang dirinya. Di saat acara keluarga seperti ini menjadi beban berat untuk Azzam melewatinya.
Sudah satu tahun berlalu dan kini Hafidz sudah berumur enam tahun. Dia semakin dekat dengan Rafka yang selalu Hafidz panggil dengan sebutan Papa.
Acara halal bihalal keluarga besar Pratama digelar hari ini. Hari raya idul Fitri kedua yang rutin mereka lakukan setiap tahunnya. Ingin rasanya Azzam tidak menghadirinya. Tapi dia berfikir berulang kali dan akhirnya dia mau datang. Tidak mungkin dia melewatkan acara setahun sekali ini untuk saling bermaaf-maafan antara anggota keluarga.
"Om, permisi." seorang anak tiba-tiba menjawil lengan Azzam dan membuatnya tersentak.
"Eh, Hafidz?" Azzam spontan memeluk Hafidz dengan erat.
"Emhh... Om, aku ga bisa nafas Om. Aduh!!" ucap Hafidz.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com