Rigel mengatakan hal itu tanpa filter kembali.
"Lea, kalau itu yang kamu inginkan sedari lama atas tuduhanmu, aku bisa sekali mengabulkannya."
"Rigel," mata Leandra benar-benar tidak bisa melihat Rigel dengan baik lagi karena sudah tertutupi air matanya.
Saat itu masih sempatnya Rigel tersenyum pada Leandra, saat ini bahkan Leandra seperti tidak mengenal Rigel sama sekali. Rigel yang ada di hadapannya sungguh berbeda dari biasanya.
"Kamu kenapa seperti ini?" tanya Leandra yang cukup gugup apalagi melihat Rigel yang tersenyum kepadanya.
"Bukannya selama ini kamu selalu mengatakan kalau aku berselingkuh bukan?"
"Iya, lalu kamu mau apa?"
"Aku mau mengabulkannya kalau kamu mau dan menjawab iya."
"Kamu kenapa sih, Rigel? ada apa denganmu?" tanya Leandra yang bingung dengan Rigel saat ini.
Ini benar-benar di luar kendali Leandra, emosinya menjadi naik turun. Bahkan pekerjaan banyak yang terbengkalai karena masalah kali ini.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com