"Aku sebenarnya tidak sehebat itu, Ziheng!" wajah Liu Xueling sedikit merah.
Keluarga memang memiliki ikatan yang dalam. Sudah menjadi hal yang wajar bagi Liu Xueling untuk memanggil Liu Ziheng 'kakak'.
Saat dipanggil dengan cara itu oleh Liu Xueling, Liu Ziheng langsung membengkak dengan rasa bangga, seolah-olah wajahnya mandi dalam kemuliaan. Lagipula, Liu Xueling kini merupakan kebanggaan keluarga Liu dan juga dianggap sebagai dewi di hati banyak pria di mana-mana.
Dan Liu Ziheng sendiri juga sangat tergila-gila pada Liu Xueling.
Ia berpikir jika ia tidak bisa mengejar Liu Ruyan, ia mungkin bisa mempertimbangkan Liu Xueling. Tapi saat dia melihat Liu Xueling, dia mendapati bahwa kecantikannya jauh berbeda dibandingkan dengan Liu Ruyan. Penampilannya mempesona dan auranya surgawi, seakan-akan dia baru saja melangkah keluar dari sebuah lukisan. Terutama matanya, yang membawa sedikit rasa marah bercampur dengan kekanak-kanakan, membuat siapa saja yang melihatnya merasa terpikat.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com