Keributan segera memenuhi aula utama Istana Kekaisaran. Para pelayan istana dan kasim bersembunyi di sudut dan mereka mulai berteriak ngeri ketika menyadari mereka tak bisa mundur lagi.
"Hmm? Apakah kalian semua akan menyerangku sekaligus? Hebat!" Di hadapan lebih dari sepuluh penyerang yang menuju ke arahnya bersamaan, Teratai Mabuk tidak mundur sedikit pun. Kegilaan malah memompa adrenalinnya. Ia menenggak habis anggur di dalam kendi itu, meninggalkan aroma keharuman dari salah satu anggur terbaik sebelum ia melemparkan kendinya menghantam dinding ruangan. Anggur yang memabukkan bekerja di dalam tubuh Teratai Mabuk dan pipinya merona merah ketika ia berteriak puas, "YA! Tuan Teratai Mabukmu akan menikmati pembantaian massal ini!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com