Ketika Xuanyuan Mo Ze melihat Feng Jiu pingsan, hatinya langsung membeku. Dia segera mengulurkan jari yang gemetar dan meletakkannya di bawah hidung Feng Jiu. Setelah dia merasakan bahwa Feng Jiu masih bernapas, dia akhirnya merasa lega dan segera mengambil beberapa obat untuk memercikkannya ke lukanya. Kemudian, dia menyuapkan pil obat padanya dan segera membawanya pergi.
Dua hari kemudian.
"Kruk! Kruk!"
Kicauan ayam yang memecah keheningan pagi menggema di halaman seolah-olah semua orang harus tahu bahwa sekarang sudah waktunya bangun.
Ayam Hijau berdiri di atas meja batu di halaman dengan kepala terangkat dan leher terentang. Ia terus berkokok sedangkan Binatang Pemakan Awan yang berada di luar halaman depan hanya meliriknya sejenak. Dia pun menutup telinganya dengan cakarnya dan berusaha terus tidur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com