webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · แฟนตาซี
Not enough ratings
369 Chs

Teman dari Masa Lalu

=Ami POV=

Aku masih berlari dengan kencang dengan diikuti oleh Laya, Jarel dan juga kucing hitamku, Kiming. Kami berlari setelah aku melihat puluhan pasang mata yang menyala mengerikan di bawah lorong sempit di pasar tadi. Entah itu apa, namun aku memiliki firasat yang buruk.

"Hey Ami berhentilah!" teriakan Jarel nyaring sekali. Aku masih belum memutuskan untuk berhenti hingga kami tiba di sebuah persimpangan terluar pasar raya.

Deret obor menyala dengan terangnya, membuatku berani untuk berhenti karena sekitar nampak sangat jelas.

"Menyebalkan! Kenapa kamu membuat kami berlari tanpa alasan!"

Jarel dan Laya berusaha mengatur napasnya. Jarel nampak sangat kesal, dia terus menatapku dan sesekali menoleh ke belakang arah kami lari tadi.

"Aku … kurasa mereka akan menyerang. Itu sangat mengerikan!" ujarku yang juga masih tersengal.

"Apa itu?" tanya Laya yang masih membungkuk dengan menahan tubuhnya di lutut.

Aku menggeleng. "Puluhan pasang mata yang menyala merah."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com