webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · แฟนตาซี
Not enough ratings
369 Chs

Ruang Rahasia di Bawah Tanah

=Ge POV=

Dann menungguku di belokan. Aku segera menghampirinya, ini tidak begitu jauh dari arena berkuda namun cukup terlindung oleh ruangan lain yang kurasa itu adalah gudang senjata dan barang lainnya.

"Dimana?" tanyaku. Aku tidak melihat ada pintu di dekat kami.

Dann menunjukkannya padaku. Dia mendorong dengan kuat dinding di depan kami hingga aku mendengar suara bebatuan yang bergeser. Ah ini mengingatkanku pada ruangan lain yang pernah kukunjungi bersama Ami dan Sam yang juga merupakan dinding bergeser sebgai pintunya.

"Maaf, Tuan. Bisakah anda membantuku? Ini cukup berat," pintanya. Dia hingga berpeluh saat mendorong dinding tebal itu.

Tentu saja aku membantunya. Besar tebal dan sangat berat, sangat masuk akal untuk pintu sebuah ruang rahasia, pikirku.

"Kurasa ini menjadi semakin sulit karena tidak pernah lagi dikunjungi," gumam Dann disela erangannya saat mendorong dinding.

Ah yang benar saja. Akupun tersengal karena dinding batu ini. Cukup menguras energi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com