webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
369 Chs

Pedang Kedua

=Sam POV=

Detik jam terdengar jelas di telingaku, telah menunjukkan waktu makan malam. Entah sudah berapa lama aku duduk di ruang tengah ini. Hanya diam, memandangi seluruh sudut ruangan yang banyak terdapat berbagai jenis senjata. Pedang, belati, boomerang, busur panah lengkap dengan anak panah perak dan perunggunya, tombak juga tongkat yang mirip dengan pemukul bola bisbol.

Semua senjata itu bersih dan berkilauan, kurasa pemiliknya merawat dengan baik. Atau memang dia tidak memiliki pekerjaan lain selain merawat puluhan senjata ini.

Ku lihati sosok pemiliknya, Elvano, si pria berambut jagung yang sedang tidur di atas kursi empuk. Pria muda itu tidak ada keluar dari rumah sejak aku berada disini. Hanya membersihkan senjata, tidur dan bermain dengan ketiga adik perempuannya. Seketika aku merasa kalau diriku jauh lebih berharga darinya.

Aku, walaupun tidak begitu membanggakan orang tua, setidaknya tidak menjadi beban keluarga dengan hanya memejamkan mata dan bermimpi.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com