Aku masih terdiam sambil sesekali melihat ke ujung tangga, Mbak Tini mengamati gelagat dan menatapku penuh dengan tanda tanya.
"Nimas ada apa? Kenapa kau terlihat ketakutan?" tanya Mbak Tini kepadaku tapi aku masih belum bisa menjawabnya.
"Kemarilah, ini minum dulu tenangkan dirimu" ucap mbak Tini menarikku duduk di bangku lalu menyodorkan segelas air minum.
Aku menerima gelas itu dengan tangan yang gemetar. "Kau bisa ceritakan padaku ketika kau sudah tenang Nimas" ucap mbak Tini lagi.
"Mbak... Mbak tadi di atas. Di atas..."
"Ada apa di atas?"
"Apa mbak Tini tidak mendengar orang menangis dan berteriak? Di dalam kamar tamu itu... Apa ada orang disana mbak? Aku tadi mendengar seseorang berteriak lalu mendobrak pintu kamar dari dalam dengan sangat kencang!" ucapku penuh emosi.
"Apa?" Mbak Tini bingung. "Nimas kamar itu kosong, sudah lama tidak pernah di pakai karena tidak ada tamu yang datang menginap"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com