Tidak lama sambil menunggu pihak berwajib tiba, warga sudah ada beberapa berkumpul, aku di dalam hanya melihat sekeliling dekat di mana Jasad Mas Jarwo berada, warna darah yang sudah mulai kering berceceran di tembok dan di pintu.
Aku melihat Wildan hanya menangis terus menerus di pelukan Umi, aku sudah bingung dan masih gemeteran dengan yang terjadi saat ini.
Kurang dari 30 menit pihak berwajib datang, dan langsung mengambil tindakan cepat. Warga sekitar makin banyak berkumpul hampir memenuhi SD ini
Aku masih saja diam tidak bisa bicara sepatah katapun.
"Jib yang pertama tahu siapa," tanya Dendi.
"Wildan... kemudian aku mendekat dan sudah seperti ini Den," jawabku terbata-bata.
Bahkan aku tidak menyadari, semua teman-teman sudah ada di dekatku, evakuasi tidak sebentar lumayan memakan waktu, setelah diatasi pihak berwajib aku sudah tidak melihat jasad Mas Jarwo lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com