Langkah Qiao Lian terhenti ketika ia tanpa sadar menarik napas, mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi apapun ini.
Saat itu tidak ada yang berbicara dan tampaknya tamu baru saja tiba, karena kepala rumah tangga masuk untuk menyajikan minuman. Ia meletakkan gelas-gelas tersebut di meja kopi dan, terlihat ketakutan, ia segera kembali ke kamarnya sendiri.
Saat Qiao Lian mengamati ruangan, pandangannya pertama kali tertuju pada Xia Yehua.
Xia Yehua duduk di sofa, terlihat sombong dan acuh tak acuh, sedangkan Song Yuanxi berdiri di belakangnya seperti kelinci yang ketakutan, menatap dengan takut orang-orang di dalam ruangan tersebut.
Walaupun ketakutan, ia menggenggam erat tangan Xia Yehua, seolah ingin memberikan kekuatan dan dukungan kepada Xia Yehua.
Gestur sederhana ini menghangatkan hati, bahkan bagi Qiao Lian yang hanya melihat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com