"Bagaimana Bu, apakah barangnya sudah dinaikkan semua?" tanya bapak sekretaris desa tersebut.
"Sudah pak Alhamdulillah, mari sekarang kita berangkat," kata ibu melati menjawab pertanyaan dari pak sekdes.
Lalu mobil ambulance desa pun melaju dengan sangat cepat, karena melihat kondisi Panji yang sangat memprihatinkan.
Saat ini Panji sudah tidak sadarkan diri, kulitnya melepuh dan daging dagingnya terkelupas terlihat berwarna merah.
Luka bakar karena air panas itu, menyirami dada perut dan juga tangan Panji.
Beruntunglah wajah Panji masih terselamatkan, tidak ada sedikit luka pun di daerah wajah.
Pria itu kesakitan hingga tidak sadarkan diri, dan itu membuat ibu Melati cemas tidak berhenti.
Sepanjang perjalanan Mawar menggenggam tangan Panji yang masih utuh dan tidak terkena air panas.
Wanita itu terus meneteskan air matanya, karena tidak tega melihat sang adik, terluka dan menderita seperti itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com