Fruit 458: Pencurian Bibir
Suasana meja itu terasa akrab dan dekat. Saling canda, saling ledek, saling membela diri. King Zardakh dan King Huvr, ayah Pangeran Djanh, menatap senang anak-anak mereka terlihat akur satu sama lain.
"Sepertinya kita harus banyak bekerjasama, Zardakh." King Huvr dekatkan kepala ke King Zardakh yang duduk di sebelahnya di meja khusus undangan penting.
King Zardakh mengangguk setuju. "Itu memang sebuah keharusan, bukan?"
Keduanya lantas asik terlibat perbincangan mengenai bisnis beserta orang di meja tersebut.
Sebelum pulang, Myren sempat memberi saran. "Coba pelan-pelan nanti kau tambahkan menu masakan Indonesia ke kafemu. Ambil menu yang paling populer dari negaramu."
Andrea manggut-manggut seolah berpikir. "Kita lihat gimana perkembangan kafe ini, Kak. Makasih sarannya."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com