Dino yang terhimpit hanya bisa menghela nafas panjang. Dia masih menunggu itikad baik dari temannya yang duduk di atas tubuhnya.
Dino yang kesal mulai buka suara. "Apa kalian tak mau pindah dari tulang lunakku? Apa kalian mau selamanya di atas tulang lunakku ini?" tanya Dino dengan wajah kesal.
Mang Dadang yang berada di atas langsung bangun sambil memegang pinggangnya yang rapuh maklum faktor umur.
"Maaf nak Dino, Mamang nggak sengaja," kata Mang Dadang.
Ian, mamad dan Paijo menatap kearah Dino yang terhimpit. Paijo membantu Dino agar bangun dari tempat dia nyungsupnya.
"Kau baik kawan?" tanya Paijo.
"Baik-baik gundulmu baik. Kau tidak lihat celanaku habis kena semua. Terpaksa aku pulang ganti dulu. Asem kalian semua," kesal Dino.
Dino harus menerima kenyataan kalau celana dan baju juga sarungnya harus kena got. Dino pergi meninggalkan yang lainnya.
"DINO! JANGAN LUPA BALIK KESINI LAGI!" teriak Ian.
"NGGAK!" balas Dino sambil teriak.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com