Paijo hanya geleng kepala melihat kelakuan Ian dan tentu membuat dia geli karena hanya Ian yang bisa membuat Narsih mengamuk seperti itu.
"Sudah jangan salah kan dia jika kepala kalian kena tebas dengan golok dia itu ya," ucap mang Dadang yang duduk di depan.
Mang Dadang sampai terdorong ke depan karena Dino lompat ke depan sedangkan Ian duduk di tengah antara Ian dan mang Dadang. jangan tanyakan lagi, mang Jupri dan Toni malah lebih parah keduanya tersyuruk di bawah dan berdempetan.
"Ian kampret, aku tetak leher kamu ya, seenaknya saja ganggu si Narsih. lihat lah Narsih ngamuk tuh," ketus mang Jupri kepada Ian. Ian hanya terkekeh dan mengejek ke arah Narsih.
"Eh, tunggu deh, kenapa dari tadi kita muter-muter di sini ya?" tanya Paijo yang dari tadi tidak menemukan jalan menuju desa salak.
"Biar betul kamu itu, kita salah jalan apa ini jalannya?" tanya Ian yang melihat kiri kanan tetap sama dan tidak ada yang berubah sama sekali.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com