Hari mulai gelap, tentunya suasana rumah sakit mencekram. Ian dan Paijo masih betah di rumah sakit, mereka tidak mau pulang kerumah karena alasan setia kawan.
"Kalian tidak pulang juga, apa karena setia kawan kalian di sini?" tanya Dino.
Ian dan Paijo juga Mang Dadang hanya diam, saling pandang satu sama lain itu yang ketiganya lakukan.
"Kalian mau beli makanan tidak?" tanya Ian.
Paijo menganggukkan kepalanya. "Ayo kita pergi, tidak mungkin kamu sendirian pergi. Mang mau ikut juga?" tanya Paijo.
"Boleh, ayolah kita pergi sekarang," Mang Dadang bangun dari tempat duduknya dan bersiap untuk pergi beli makanan.
Ketiganya pergi dari kamar inap Nona. Ketiganya masih trauma dengan rumah sakit di Desa Salak itu. Ian dan Paijo saling pandang satu sama lain.
"Aku kenapa sedikit takut ya," cicit Ian lagi.
Paijo mulai merinding tapi dia berusaha tenang. "Mang, merasakan sesuatu nggak?" tanya Paijo.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com