webnovel

Sebuah Pengakuan

Saat istirahat tiba, Clarissa dan Agnes yang biasanya duduk di bawah pohon akasia di taman belakang sekolah mereka, kini hanya tampak Clarissa di bawahnya. Duduk sambil terus memandangi langit yang biru tanpa awan. "Apa Agnes baik-baik aja, ya?" ucap Clarissa mendesah nafas panjang.

"Hoyyy!" Vino mencoba mengagetkan Clarissa, namun cewek tomboy ini tak menggubris sama sekali, bahkan tak tahu jika Vino berdiri di depannya.

"Kamu lagi liat apa, sih, Class?" Vino yang penasaran, ikut-ikutan mendongakkan kepalanya, entah apa yang dilihat oleh Clarissa sampai segitunya. "Liat apa, sih? Cuma langit ama angin doank," ucap Vino.

"Sunyi, sepi, sendiri," ucap Clarissa tiba-tiba.

"Hah? Kamu ga apa-apa, Class? Oyy, Class!" Vino yang takut terjadi sesuatu dengan Clarissa menggoyang-goyangkan tangannya di depan wajah Clarissa, barulah dia sadar dengan kehadiran Vino."

"Vino! Ngapai kamu di sini? Sejak kapan?" tanya Clarissa kaget.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com