Bagas yang terus-menerus mendapat tekanan dari sang papa mau tak mau menurut dan kembali ke Indonesia, meski telah berusaha membuat alasan hingga meminta bantuan Shierly untuk menjadi kekasih palsunya, namun Adi Waksana tetap memaksa putranya untuk segera kembali ke tanah air.
"Jadi, kau akan tetap kembali besok, Bagas?" Shirley menyandarkan kepalanya di pundak Bagas.
"Yah, mau gimana lagi, Sher? Papaku … orangnya memang tak suka menggunakan ancaman, paksaan, apalagi kekerasan. Tapi, jika dia sudah menginginkan sesuatu dia tak akan menyerah begitu saja. Apalagi ini mengenai masa depan-"
"Masa depan? Masa depan siapa yang kamu maksud? Kamu, ayahmu, atau Abigail, atau Agnes?" Shierly langsung memotong tiba-tiba.
"Maafkan aku, Sher. Aku tahu kamu pasti kecewa sama aku, tapi tak ada yang bisa aku lakukan. Papa adalah keluargaku dan dia hanya memiliki aku, putranya," jelas Bagas sambil membereskan barang-barangnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com