~~~••••~~~
"Ini udah hujan, loh. Kamu nggak mau disini dulu sampai hujannya reda?" tawarnya. Benar-benar tidak rela jika membiarkan Raka pulang ditengah hujan. "Jangan kemana-kemana, ya? Langsung pulang."
Raka mengangguk ringan diiringi senyuman lebar. "Iya, sayang!"
"Yakin nggak mau mampir dulu?" Kiya kembali menawarkan namun laki-laki itu hanya menggeleng.
"Nggak, ah. Nanti khilaf." Dia cengengesan. Seperti biasa, memangnya kapan Raka tidak pernah menyebalkan?
"Dasar! Ya udah, pulang sana! Tapi kalau hujannya makin deras, kamu harus neduh, ya!"
"Iya, sayang! Iyaaa! Aku pulang ya?"
Kiya hanya mengangguk ringan. Kemudian Raka menyempatkan diri mengecup kening Kiya sebelum akhirnya laki-laki itu melajukan motornya menjauhi pelataran rumah Kiya.
Dilihatnya Kiya melambai dari pantulan spion, hanya dengan begitu saja keraguan dalam hati Raka tentang perasaan Kiya tertepis. Berganti debar hangat kala dia mengingat senyum itu berkali-kali lipat dari sebelumnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com