"Apa?" Kimberly panik saat Nathan berkata seperti itu. "Kau tak main-main, kan? Ibukota sangat jauh. Kita belum tentu bisa pulang hari ini kalau pun kita bisa mendapatkan buku itu di sana.
"Jangan banyak bicara. Cepat pakai sabuk pengamanmu," ucap Nathan. Pemuda itu tak tertarik mendengar ocehan Kimberly. Sementara gadis itu masih menatap Nathan dengan perasaan penuh pertanyaan. Pria ini selalu saja dipenuhi oleh ide-ide gila yang tak terbayangkan oleh Kimberly.
"Nathan!" Gadis itu memekik, masih tak percaya kalau Nathan mengatakan hal gila. "Aku tak bisa mengikuti ide gilamu!"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com