"Aku tak suka bicara saat berdiri, kemarilah!" ucap Handoko seraya menepuk sofa tepat di sampingnya.
Mama Erland mendekati papa Erland. Dia berdiri di samping papa Erland yang masih duduk di sofa. Tatapannya bak setajam pisau belati. Sungguh, dia tak menyukai tindakan papa Erland. Bagaimana bisa papa Erland menyingkirkan Erland hanya demi Donna? Benar-benar tak habis pikir pada mantan suaminya itu. Memang ada yang namanya mantan pasangan. Namun, tak ada yang namanya mantan anak.
"Katakan sekarang, aku tak ingin membuang waktuku!" kesal mama Erland.
Handoko menghela napas.
"Apa kamu kecewa pada keputusanku? Donna juga anakku," ucap Handoko.
"Kalau begitu, mengapa tak kamu berikan saja sejak awal posisi itu pada anakmu itu? Apa kamu tak tahu? Erland sedang mengalami musibah, Briel baru saja keguguran, Erland baru saja kehilangan anaknya. Kenapa kamu justru menambah bebannya?" ucap mama Erland.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com