"Kamu menungguku?" tanya Sadewa saat dia baru saja sampai namun dia melihat ada Lika berdiri di depan pintu apartemennya dengan ekspresi sangat marah. "Ya, dua jam yang lalu," jawab Lika membuat Sadewa merasa tidak nyaman.
"Maafkan aku," ucap Sadewa setelahnya, dia mengambil card nya untuk membuka kamarnya. "Kenapa tidak datang ke kantorku saja dan meminta card nya? Atau kalau kamu tidak mau kamu bisa mengirimiku pesan agar pulang cepat karena kamu akan menginap," sambung Sadewa menjelaskan jika Lika tidak ingin menunggu lama kenapa dia mau berdiri di depan apartemennya seperti itu.
"Aku hanya ingin tahu sampai jam berapa kamu pulang ke apartemenmu, itu saja," jawab Lika membuat Sadewa terkekeh, apartemen terbuka dan keduanya masuk ke dalam bersamaan.
Tangan Sadewa memeluk Lika dari samping ke pinggangnya dengan intim. Bukan masalah besar jika itu adalah yang Sadewa lakukan sebagai tunangan, lagipun Lika menyukainya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com