Sadewa berjalan memutar ke sama kemari terus-terusan dengan gelisah. Dia menggigit kukunya dengan takut. "Apa gue benar-benar akan gagal dapat uang 100 juta cuma dengan membawa Gara ke acara pertunangan Argo?" Sadewa memutar bola matanya malas.
"Gue harus bisa bujuk Gara biar datang ke acara pertunangan Nita, harus. Kalau sampai Gara enggak ikut, gue rasa enggak akan seru kalau Wiga enggak memperjuangkan hak dia satu kali lagi. Gue mau lihat apa Gara masih bisa melawan atau seenggaknya bawa Nita kabur dari acara pertunangannya,"
"Bukankah sebagai manusia kita harus memberi kesempatan kedua buat seseorang? Gue rasa gue harus beri Gara kesempatan dapatkan Nita lagi. Apapun hasil akhirnya gue rasa Gara harus bertemu sama Nita gimanapun caranya," Sadewa menganggukan kepalanya saat dia berpikir sangat tajam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com