"Kenapa si? Kok marah-marah gini, aku enggak tahu apa-apa," ucap Devan bingung sekali saat Vera tiba-tiba datang ke arahnya dan menampar pipi Devan keras sekali.
Devan mengelus pipinya sendiri sedikit meringis. "Kamu main belakang dari aku?" tanya Vera langsung saja, Devan menggelengkan kepala. "Aku enggak melakukan apapun, apa aku ada salah?" Vera memutar bola matanya malas.
"Sayang," lirih Vera pelam sekali, alis Devan terangkat bingung saat Vera tiba-tiba sekali menangis. Devan yang bingung dan belum paham langsung menarik Vera untuk jatuh ke pelukannya dengan lembut.
"Maafin aku," ucap Vera suaranya tertutup karena terhimpit dada Devan. "Apa kamu ada masalah? Cerita aja, jangan kasar ya," lirih Devan pelan sekali. Dia berusaha perhatian dengan sangat pelan dan lembut, Vera menganggukan kepalanya karena Devan merasakannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com