webnovel

Surat Kontrak

"Ayah, akan kulakukan." ucap Misya kepada ayahnya.

"Tidak, jangan lakukan itu. Ayah pasti akan segera melunasi hutang keluarga kita." cetus Ayah Misya.

Ayah Misya memegang kedua telapak tangan Misya yang dingin. Akan tetapi, Misya langsung menghempaskan tangan ayahnya itu.

"Berhenti Ayah! Aku mohon berhenti! Sampai kapan kita bisa melunasi hutang keluarga kita? Apa kita akan melunasi semua hutang keluarga kita seumur hidup? Darimana kita bisa mendapatkan uang sebesar 100 juta dollar? Ayah, apa kita harus kerja rodi seperti di zaman penjajahan?" sentak Misyakepada ayahnya.

Misya bangkit dari tempat duduknya dengan refleks. Misya mengusap rambut panjangnya ke arah belakang dengan telapak tangan satunya yang mencengkram pinggangnya.

Dia berjalan mondar-mandir dan mengipas-ngipaskan telapak tangannya ke arah wajahnya. Misya berusaha meredakan emosinya yang mulai meluap panas bagai air mendidih. Dia lama berjalan mondar-mandir di tempat hingga akhirnya dia duduk kembali di tempat duduknya.

"Ayah, biarkan aku menandatangani kontrak ini. Biarkan aku menikah dengannya. Hanya sebuah pernikahan tidak akan membuatku mati." ucap Misya kepada ayahnya.

"Tapi Misya, ayah tidak ingin kau menikahi pria itu." larang ayahnya kepada Misya.

"Biarkan aku menikahinya. Apa ayah punya jalan keluar lain selain ini? Tidak bukan? Ayah tidak memiliki jalan keluar untukku. Jadi, berhenti bersikap seperti Ayah yang baik. Butuh berapa lama kita bisa melunasi semua hutang Ayah? Seumur hidup? Bahkan seumur hidup kita akan mati terlebih dahulu." ucap Misya yang mulai meninggikan nada bicaranya.

"Putuskan sekarang, setelah itu kami akan mengkonfirmasinya dengan CEO." ucap seorang suruhan CEO yang terlibat hutang dengan Ayah Misya.

Ayah Misya awalnya ingin berinvestasi di sebuah perusahaan besar. Akan tetapi, perusahaan itu tiba-tiba gulung tikar setelah Ayah Misya menginvestasikan seluruh tabungannya ke perusahaan tersebut.

Kemudian untuk menutupi hutangnya dengan seorang rentenir, Ayah Misya pun terpaksa meminta uang senilai 100 juta dollar kepada seorang CEO perusahaan besar.

Ayah Misya menutupi hutang dengan hutang lain. Sebenarnya hutang Ayah Misya kepada rentenir tidak sebesar itu jumlahnya. Hanya sekitar 50 juta rupiah.

Tidak kapok, sisa dari uang sebesar 100 juta dollar itu dia investasikan lagi. Seorang teman Ayah Misya mengatakan bahwa ada sebuah peluang investasi besar dengan bunga yang sangat tinggi.

Tanpa memikirkannya terlebih dahulu, Ayah Misya langsung tergiur ketika melihat nominalnya. Ayah Misya tidak memperhitungkannya dan langsung mengikuti saran temannya itu. Begitu saja dia mempercayai ucapan temannya itu.

Ayah Misya menginvestasikan sisa uang 100 juta dollar yang sudah dikurangi 50 juta rupiah itu. Dan ternyata eh ternyata, temannya itu menusuknya dari belakang.

Temannya ternyata menipunya dan berbohong dengan menunjukkan bukti-bukti yang dipalsukan seperti asli. Teman Ayah Misya membawa semua uang Ayah Misya yang ia investasikan dan kabur entah kemana. Sampai saat ini tidak ada kabar darinya dan lokasinya sudah tidak diketahui.

Sedangkam Ayah Misya sudah meminjam uang dari perusahaan CEO itu selama lebih dari dua bulan dan aama sekali belum membayarnya sepeser pun. Seorang pebisnis adalah pebisnis. Meski murah hati sudah meminjamkan, mereka tidak mau rugi.

Ayah Misya meminjam uang dari CEO itu dengan alasan untuk membuka bisnis yang lebih besar. Dia berbohong dan mengatakan bahwa dia sudah memiliki sebuah bisnis besar. Dia hanya ingin memperluas bisnisnya. Oleh sebab itu, dia meminta uang sebesar 100 juta dollar kepada perusahaan tersebut.

CEO perusahaan itu secara pribadi datang ke rumah Ayah Misya. Dan pada saat itu juga CEO itu melihat Misya untuk pertama kali. Bukan karena jatuh cinta pandangan pertama, tapi dia ingin memainkan sebuah game.

"Bagaimana jika menyerahkan putrimu kepadaku, maka hutangmu akan segera terlunasi." ucap CEO itu kepada Ayah Misya sebelumnya.

"Putriku? Aku tidak bisa memberikannya kepadamu. Aku tahu kau adalah seorang pemain wanita. Hanya karena kau sangat kaya, bukan berarti aku akan tunduk padamu." tolak Ayah Misya dengan tegas.

"Silahkan pikirkan hal ini baik-baik. Aku akan datang dalam beberapa hari lagi dan kalian harus segera memutuskannya. Jika tidak, rumah bututmu ini akan kuambil dan kugusur." ancam CEO itu kepada Ayah Misya.

Setelah selusai mengucapkan kalimatnya, CEO itu pun pergi dengan senyum liciknya. Kali ini dia telah memiliki mangsa baru. Domba kecil putih yang masih bersih dan lugu. Betapa menyenangkannya jika bisa bermain dengan domba itu.

CEO itu menginginkan Misya untuk dia nikahi. Akan tetapi, Misya tidak bisa melarang kebebasannya. Meski dia nanti akan menikahi Misya, CEO itu hanya berniat untuk memberinya status agar dia tidak bisa kabur dan bebas

Selang satu hari, CEO itu langsung mengirimkan sebuah kontrak ke rumah Misya. Kontrak itu berisi perjanjian-perjanjian, peraturan-peraturan, dan juga larangan-larangan. Semua terlihat seolah-olah sebuah lelucon.

CEO itu adalah pemain game, dan Misya adalah sebuah game yang akan dimainkan. Seluruh kontrak itu seperti sebuah kekangan untuk Misya. Salsabila bagai dijadikan sebuah boneka seksnya saja.

Dia ingin bermain-main dengan Misya selama setahun. Setelah itu dia akan menceraikannya. Selama masa pernikahan Misya hanya perlu melayaninya di ranjang.

Salsabila tidak bisa menjalin kasih dengan pria manapun selain dia. Sedangkan CEO itu dapat berhubungan dengan wanita manapun yang ia mau.

CEO itu sengaja menggelar acara pernikahan antara dirinya dan Misya hanya karena ingin mencoba sesuatu yang baru. Dia merasa permainan kali ini pasti akan sangat seru dimainkan. Sebuah permainan baru, menjadikan anak penghutang sebagai bagian dari permainannya.

Setelah setahun berlalu, CEO itu pun akan menceraikan Misya. Setelah mereka bercerai, hutang senilai 100 juta $ milik ayahnya pun akan lunas.

Namun, Misya yang akan menanggung nasibnya sendiri. Misya akan menjadi janda muda dan menanggung malu. Padahal saat ini Misya masih berada di usia yang sangat muda.

Misya baru berusia 21 tahun. seorang mahasiswa jurusan seni. Dia adalah gadis yang baik yang memiliki banyak teman dan disukai banyak orang.

Banyak cowok kampus yang ingin mendekati Misya, tapi Misya yang terkesan cuek membuat para cowok minder. Mereka takut jika mereka sampai ditolak oleh Misya ketika mereka mengungkapkan cintanya kepada Misya.

Banyak yang mengangumi Misya dalam diam. Namun Misya hanya memiliki satu teman laki-laki yang selalu bersamanya sejak kecil.

Namanya Aldi, dia adalah teman kecil Misya sejak kecil yang selalu menjaganya. Aldi adalah satu-satunya teman laki-laki yang Misya punya.

Keluarga Aldi adalah keluarga yang sangat kaya raya. Oleh karena itu, orangtuanya sering memaksa Aldi untuk menjauhi Misya karena keluarga Misya.

Keluarga Misya terpandang keluarga yang hancur. Ayahnya memiliki hutang yang banyak dimana-mana. Sedangkan ibunya pergi membawa adik kecilnya karena sudah tidak tahan lagi dengan perilaku Ayah Misya yang senang sekali menghambur-hamburkan uang dengan mudah.