webnovel

Harry Libernado, CEO Sukses

"Tuan Libernado, kami sudah mendapatkan tanda tangan dari gadis itu. Ini kontraknya, silahkan anda lihat!" ucap ajudan itu kepada CEO arogan yang memberikan kontrak pernikahan kepada Misya.

Ajudan itu pun langsung memberikan surat kontrak yang sudah ditandatangani oleh Misya kepada CEO arogan itu. CEO itu pun langsung menyambutnya dan memeriksanya.

"Bagus, bagus! Gelar acara pernikahan dalam dua hari." perintah CEO itu kepada ajudannya secara tiba-tiba.

Ajudan CEO itu pun langsung tersontak dengan mata membelalak ketika CEO itu mementingkan sesuatu yang begitu abstrak kepadanya. Baru saja mendapatkan tanda tangan kontrak, CEO itu langsung memintanya untuk mempersiapkan acara pernikahannya dalam dua hari ke depan.

"Anda serius? Apa tidak secepat itu Tuan?!!" tanyanya dengan lantang.

"Tentu saja aku serius. Memangnya aku pernah berbohong dengan perkataanku?" ujar CEO arogan itu.

"Tentu saja anda tidak pernah berbohong dengan perkataan anda, karena anda tidak pernah membuktikan keseriusan anda dengan para wanita." sindir ajudan itu kepada CEO itu.

"Pergi kau!!!" sentak CEO itu sambil melemparkan bantal sofa yang ada di sampingnya ke arah ajudannya itu.

Ketika CEO itu melemparkan bantal sofa itu ke arahnya, ajudan itu pun langsung menangkapnya dengan satu tangan disertai gaya yang sok di keren-kerenkan berusaha menyerupai Sehun EXO, tapi tidak ada kemiripannya sama sekali.

"Anda ingin acara pernikahan seperti apa? Yang sederhana? Mewah? atau yang sepi dan untuk orang-orang sendiri." tanya ajudan itu kepada si CEO arogan.

"Kau pikir siapa aku yang mau pernikahan sederhana dan sepi? Tentu saja pernikahanku harus mewah. Awas saja jika sampai tidak sesuai dengan yang kuharapkan. Oh ya. undang semua investor dari dalam dan liat negeri tanpa terkecuali. Serta jangan lupa rekan-rekan kerjasama kita jangan lupa kau undang." perintah CEO arogan itu kepada ajudannya.

"Baik, Tuan Libernado. Kami akan segera mempersiapkan pernikahan anda dari sekarang." seru ajudan itu, kemudian ia pun berlalu pergi dari ruang santai CEO arogan itu.

CEO arogan itu pun kembali memeriksa kontraknya dengan Misya dengan senyum licik. Seprtinya dia merasa sangat puas karena game yang akan dia mainkan akan segera mulai.

"Harry, aku sudah datang!" seru seorang wanita dari arah luar.

Wanita itu mengintip ke dalam ruangan CEO arogan itu. Kemudian di pun masuk dan berjalan dengan genit mendatangi CEO arogan itu.

Memang pemain wanita, CEO arogan itu pun segera menyuruh wanita itu untuk duduk di sampingnya. Akan tetapi, wanita itu bersikap melebihi ekspetasi. Wanita itu langsung duduk di pangkuan CEO itu dan menciumnya.

CEO arogan itu pun langsung membalasnya dengan ciuman yang bergairah pula. Menidurkan wanita itu di atas sofa, lalu melancarkan aksinya.

Namun ditengah panasnya adegan mereka, wanita itu langsung bangkit dan sengaja menjauh dari CEO itu. Lalu CEO itu mengejar wanita itu dan mengangkatnya di pangkuannya.

"Kenapa berhenti?" tanya CEO itu dengan mesra.

"Dasar nakal! Kau bilang menyukaiku, tapi aku dengar kau akan menikahi wanita lain. Aku benar kan? Kau tidak bisa lagi membohongiku. Lalu bagaimana dengan hubungan kita?" tanya wanita itu dengan manja sambil mengelus-elus wajah CEO itu.

"Tenang saja, hubungan kita akan tetap berlanjut seperti ini. Kita tetap akan saling bertemu setiap hari dan melanjutkan hubungan kita. Kau adalah mawar merahku, kau adalah milikku sepenuhnya." goda CEO itu kepada wanita yang ada di pangkuannya.

"Manis sekali ucapanmu. Aku tidak bisa jauh darimu, aku tidak akan pernah melepaskanmu sampai kapanpun. Aku tidak perduli hal lain, asalkan hubungan kita tidak pernah putus." ucap wanita itu dengan suara yang sengaja di seksi-seksi kan untuk menggoda CEO itu.

Langsung saja mereka kembali melanjutkan aksi mereka dengan panas. Setelah selesai melakukannya, wanita itu pun membuka kotak male upnya dan mengeluarkan lipsticknya.

Dia memoleskan lipstik warna merah cerah di bibirnya dengan tebal agar terlihat lebih seksi. Sebelum ia pergi, ia mengecup bibir CEO itu terlebih dahulu dan berlalu pergi meninggalkannya.

Setelah wanita itu pergi, CEO itu pun langsung mengambil botol air mineral yang disimpan di lemari es dan meneguknya. Kemudian dia kembali duduk di sofanya. Dia melihat ada satu barang yang tertinggal milik wanita itu. Ia pun langsung mengambilnya dan memperhatikannya.

"Dasar jalang!" ucap CEO itu disertai tawa kecil seringaian.

CEO itu pun langsung membuang barang milik wanita tadi ke tempat sampah. Dia membuangnya dengan begitu mudahnya seperti membuang sampah.

Bagi CEO itu, wanita di sekelilingnya dan selalu mengelilinginya sama saja dan tidak ada satupun yang berarti. Sebagian dari mereka datang karena harta miliknya, yang lain datang karena ketampananannya, dan jika dari keluarga terpandang, mereka teegiur dengan statusnya.

Baginya, seorang wanita hanyalah sebuah pakaian cuci, kering, pakai. Tidak ada ketulusan sama sekali di dalam hati mereka. Mereka tidak pernah memandang dirinya, tapu memandang apa-apa yang ada pada dirinya.

Baginya cinta tulus hanyalah sebuah lelucon teelucu dan terlugu di dunia. Menurut sudut pandangnya, mempercayai ketulusan adalah hal teebodoh di dunia. Mereka yang memercayai hal itu dia anggap sebagai badut jalanan yang menghibur, meski ia tahu bahwa dirinya ditertawakan.

Maka dari itu, daripada di khianati oleh cinta karena ketulusan, dia lebih memilih mempermainkan sebuah ketulusan. Mempermainkan semua wanita agar mereka tahu bahwa dirinya tidak memiliki sedikitpun keseriusan terhadap mereka.

Harry Libernado, umur 27 tahun. Seorang pengusaha muda sukses, bukan karena mewarisi kekayaan orangtuanya. Akan tetapi, karena kemampuannya sendiri dan kecerdasannya.

Jika membahas Harry Libernado, semua orang mengira bahwa dia memiliki seorang keluarga konglomerat. Sayangnya apa yang mereka pikirkan berbanding jauh dari kenyataan.

Harry bukanlah dari keluarga konglomerat yang memiliki bisinis pesat dan harta berlimpah. Banyak yang tidak menyangka jika dia dulunya adalah anak dari panti asuhan.

Harry adalah anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan. Dia adalah anak yang sangat cerdas dalam belajar dan melakukan segala hal.

Kecerdasannya itu tidak ingin ia sia-siakan begitu saja. Dengan kecerdasannya itu, Harry mengerahkan seluruh tenaganya dan memeras otaknya untuk menuju kemuliaan hidupnya.

Hingga pada akhirnya, usaha tidak menghianati hasil. Harry berhasil mengembangkan bisinsnya menjadi sangat pesat dan memiliki cabang dimana-mana.

Bahkan tanpa mencari seorang investor, para investor berdatangan dengan sendirinya karena tertarik dengan ide dan rancangan milik Harry Libernado. Dengan usaha dan kerja kerasnya, Harry berhasil meraih kemuliaan di masa muda.

Sayangnya nama baik Harry sudah lama teecoreng. Nama baiknya yang tercoreng hanyalah masalah pribadinya dan tidak berpengaruh pada kinerja perusahaan. Nama baiknya yang tercoreng secara pribadi yaitu, dia sudah dikenal sebagai playboy atau pemain wanita