webnovel

Classroom Of The Elite : True Genius [Indonesia]

Ini adalah fanfic pertamaku, jadi masih harus belajar lagi untuk menulis Mungkin sifat Chara yang ada dicerita ini agak berbeda dengan cerita aslinya yang mungkin juga alurnya akan berbeda meskipun tidak banyak Chara bukan milikku kecuali Oc....... Semoga kalian senang membacanya Dan jika ada gambar..... Gambar bukan milik author .................. "Jadilah jenius sejati" "Jadilah orang yang akan menghancurkan jenius lainnya" "Aku menjalani hidup dengan bebas..... Tapi siapapun yang menantangku, aku tidak akan tinggal diam" Selamat membaca...

Rheinn · อะนิเมะ&มังงะ
เรตติ้งไม่พอ
24 Chs

12 - Swimming Pool

<3rd POV>

Kolam renang

Ditepi kolam renang terlihat dua orang sedang mengobrol, satu perempuan dan satu laki laki. Mereka adalah Horikita dan Ayanokouiji yang sedang duduk Ditepi kolam atau bisa disebut dengan sedang beristirahat. Karena saat ini jam renang dan juga jam kosong, jadi para murid bersenang senang disana.

"Setelah kejadian itu, bisa bisanya mereka bersikap santai seperti biasa, ya?" Ucap Horikita yang melihat murid kelas D sama seperti biasanya atau bisa dibilang seperti tidak terjadi apapun.

"Bukannya mereka ini hanya sedang berusaha melupakannya untuk sejenak?" Balas Ayanokouiji yang memberikan pendapatnya tentang kejadian yang terjadi saat ini.

"Bisa jadi" Ucap Horikita yang sedikit setuju dengan pendapat Ayanokouiji.

Karena meskipun saat ini adalah jam kosong tapi tetap saja masih jam sekolah, jadi yang dipakai untuk berenang adalah pakaian renang sekolah. Selain yang berada diarea dekat kolam renang ada juga yang sedang duduk diatas tribun, mungkin untuk orang yang ingin menonton. Berbeda dengan murid yang berada dibawah, murid yang diatas masih menggunakan seragam sekolah, salah satu yang ada dikursi tribun adalah Ren.

Tidak seperti biasanya, Ren saat ini tidak membaca buku, melainkan melihat orang orang yang terlihat sangat senang dibawah. Ren berada disitu bukan berarti dia tidak bisa berenang, tapi dia sedang tidak ingin berenang. Ren juga melihat Horikita dan Ayanokouiji duduk bersebelahan tapi memiliki jarak yang cukup jauh diantara keduanya.

"Apakah mereka sudah lupa dengan kejadian itu? Atau mungkin mereka hanya ingin melupakannya sesaat?" Gumam Ren, melihat para murid kelas D yang bersenang senang disana meskipun tidak semuanya.

Karena Ren sudah puas melihat lihat, jadi dia mengambil buku dari saku celananya. Setelah dia memegang buku kecil itu, dia langsung membukanya dan membaca buku itu. Yang Ren baca bukanlah buku cerita biasanya tapi buku tentang peraturan sekolah yang sudah dia tulis ulang.

Membaca buku dijam pelajaran adalah pelanggaran meskipun dijam kosong, tapi berbeda jika yang dibacanya adalah buku tentang peraturan sekolah. Jika ada guru atau seseorang yang menegur maka Ren hanya perlu menjawab bahwa dia perlu memahami lebih jauh tentang peraturan itu. Ya meskipun alasan utama Ren membaca buku itu adalah karena dia sedang tidak ada kerjaan.

....

"Mereka kelihatan bersenang senang, ya?" Ucap Horikita yang sejak awal melihat para murid kelas D bersenang senang.

"Pelajaran renang sudah dimulai sejak awal musim semi ini. Apalagi kalau ada jam kosong, biasanya anak kelas satu akan senang banget, kan?" Ucap Ayanokouiji

"Mereka seperti anak kecil saja. Tapi, aku tidak bisa menyalahkan mereka. Karena di mata S-system, mereka adalah model siswa ideal paling cacat." Balas Horikita sambil melihat kearah murid kelas D.

"Berarti kau juga termasuk, kan?"

"Ya"

Mereka berdua tidak melanjutkan percakapan mereka, lebih tepatnya mereka kembali mengingat kejadian saat wali kelas mereka menjelaskan tentang S-system. Sistem yang menurut Ren adalah sistem yang kejam, mungkin dimata banyak orang juga sistem yang kejam terlebih untuk murid kelas D.

"Berdasarkan info yang kita ketahui, kalau ingin mendapat poin kelas, maka setiap anggota kelas harus merubah kebiasaannya dan berusaha mendapat nilai tinggi pada ujian tengah semester." Ucap Ayanokouiji yang mengingat kembali perkataan gurunya.

"Itu benar, tapi informasi yang kita miliki tentang S-system sangatlah sedikit, apakah menurutmu Sakayanagi-Kun mengetahui sistem ini?" Ucap Horikita yang bertanya kepada Ayanokouiji tentang Ren yang saat itu seperti mengetahui tentang sistem ini.

"Siapa yang tahu itu, selain itu kita baru satu bulan disekolah ini jadi aku pikir Sakayanagi juga tidak mengetahui keseluruhan dari sistem ini" Jawab Ayanokouiji. Dia berpendapat bahwa Ren tidak mengetahui S-sistem dengan sempurna yang berarti Ren hanya sedikit mengetahuinya.

Yang Ayanokouiji katakan memang benar, Ren hanya mengetahui sedikit tentang sistem itu. Akan tetapi dengan sedikit pengetahuan yang Ren dapatkan itu dia bisa menghindari masalah private poin miliknya. Mengetahui keseluruhan tentang S-system sangatlah membutuhkan waktu, karena sistem ini lebih merepotkan daripada yang bisa dibayangkan.

"Benar juga. Tapi aku masih penasaran mengapa Sakayanagi-Kun tidak memberitahukan itu kepada kelas ini, padahal itu juga akan mempengaruhi dirinya karena dia adalah murid kelas D" Ucap Horikita sambil melihat kearah Ren yang sedang membaca buku.

Dia masih penasaran mengapa Ren tidak memberitahukannya kepada murid kelas D yang lain, jika Ren memberitahukan maka poin kelas tidak akan sampai menyentuh angka Nol. Terlebih jika poin kelas Nol maka Ren juga tidak akan mendapatkan poin, itulah yang masih dipikirkan oleh Horikita karena keputusannya itu juga merugikan dirinya.

"Mungkin Sakayanagi hanya ingin mereka merasakan akibat dari kelakuannya" Ucap Ayanokouiji yang berpikir bahwa Ren ingin mengajarkan pada mereka bahwa sebelum bertindak harus berpikir.

"Mungkin saja"

Mereka melanjutkan perbicaraan tentang kesempatan masuk universitas atau kerja jika mereka masih berada di kelas D. Karena untuk mendapatkan rekomendasi masuk ke universitas favorit dan diterima kerja di perusahaan ternama seperti yang di idamkan ketika masuk sekolah ini, mereka harus mengambil alih kelas C.

Selama mereka masih berada dikelas D, semua itu hanyalah harapan kosong. Seperti yang guru mereka katakan bahwa Kelas D diisi dengan sampah yang tidak memiliki nilai. Jadi universitas atau perusahaan mana yang ingin menerima orang yang tidak memiliki nilai atau sampah.

Mereka masih mengobrol tapi saat ini bukan tentang S-sistem lagi melainkan sesuatu yang lain. Sampai Kushida datang ke tempat Ayanokouiji dan Horikita duduk, dia mengajak Horikita berenang bersamanya. Sudah pastinya ajakan dia ditolak karena memang dari awal Horikita tidak ingin bersenang senang ataupun memiliki teman.

Mereka berdua, Horikita dan Kushida mengobrol sesaat sebelum akhirnya Horikita berdiri dan melangkah pergi dari situ.

"Dia benar benar tidak bisa didekati, ya?" Ucap Ayanokouiji sambil melihat Horikita yang melangkah menjauh.

"Kuharap aku bisa lebih akrab dengannya" Ucap Kushida yang juga melihat kearah Horikita yang menjauh, dia berharap agar Horikita dan dia bisa berteman dekat.

....

Saat ini sudah tidak ada lagi orang yang berenang, semuanya sudah berada Ditepi kolam. Itu berarti bahwa kegiatan yang tadi berlangsung akan segera berakhir dan para murid akan membersihkan diri dan berpakaian sebelum melanjutkan kegiatan selanjutnya. Sepertinya ketua kelas atau Hirata ingin berbicara sesuatu karena dia meminta perhatian semua orang disana.

"Semuanya, tolong dengarkan sebentar saja ucapanku ini dengan serius. Hari ini kita sama sekali tidak mendapat poin. Ini adalah masalah yang akan terus menghantui kita delsma sekolah ini. Mustahil juga untuk lulus dengan nol poin." Jelas Hirata yang didengarkan oleh semua orang disana dengan serius.

"Ini tidak boleh dibiarkan!" Ucap Wanita berambut pirang, Karuizawa Kei.

"Itu benar. Karena itu bulan depan kita harus mendapatkan poin." Lanjut Hirata yang sempat dipotong oleh Kei.

Memang Hirata pantas menjadi ketua kelas, bahkan Ren juga berbicara seperti itu. Seorang pria yang memulai untuk memperbaiki kelasnya memang layak untuk menjadi ketua.

"Lakukan saja yang kau mau. Pokoknya jangan libatkan aku!" Ucap Pria berambut merah, Sudou sambil mendorong pelan Hirata dan pergi dari area kolam renang.

Semua orang melihat itu dengan tatapan khawatir, mungkin mereka khawatir dengan kelas mereka karena Sudou yang bersikap seperti itu. Ren juga melihat itu, semenjak sudah tidak ada lagi yang berada dikolam, Ren berhenti membaca buku dan melihat kearah murid kelas D.

...

"Ah, jika dia masih saja bersikap seperti itu, lupakan saja mendapatkan poin yang banyak" Gumam Ren yang melihat Sudou pergi meninggalkan area kolam renang.

Jika Kelas D ingin mendapatkan poin maka mereka harus merubah sikapnya. Jika masih sama saja sikapnya percuma mendapatkan poin karena poin itu pasti akan berkurang lagi. Apalagi jika ingin mendapatkan poin yang banyak demi menjadi kelas C, mereka harus bekerja sama.

"*Menghela Nafas* Mungkin kelas lain akan menargetkannya jika ada yang ingin menghancurkan kelas D" Ucap Ren yang memikirkan kembali sikap Sudou yang mudah terbawa emosi.

Ren kemudian berdiri dan mengaktifkan alat bantu yang ada ditangannya kemudian melangkah kearah pintu untuk keluar. Tapi dia menyadari sesuatu karena bangunan diatas Horikita dijendelanya bergerak.

"Hooo, ternyata ada yang melihat kegiatan kelas D dari sana kah?" Gumam Ren yang menyadari bahwa pasti ada orang yang melihat kegiatan Kelas D dari balik jendela itu.

Karena Ren tidak terlalu memikirkannya, jadi dia melanjutkan langkahnya. Dia keluar dari bangunan ini karena jam pelajarannya sudah berakhir.

.....

"Kelas D, Ya?" Ucap seseorang dibalik jendela yang tadi Ren maksud. Dia adalah ketua OSIS, Horikita Manabu. Dia sedang mengintip sedikit kegiatan kelas D di kolam renang itu sebelum akhirnya menatap kearah dua orang dari kelas satu.

"Sakayanagi dan Katsuragi dari kelas 1-A. Selamat, kelas kalian mendapatkan 940 poin pada bulan ini. Itu merupakan suatu kebanggaan" Ucap Ketua OSIS yang memberikan selamat kepada kelas A karena mendapatkan banyak poin

"Sejauh mana kalian memahami S-sistem?" Tanya ketua OSIS dengan wajah yang serius, wajah serius itu hanya dibalas oleh senyuman Arisu.

"Ara ara, ketua OSIS, apakah kau penasaran?" Ucap Arisu sambil sedikit tertawa.

Ketua OSIS yang mendengar itu menjadi teringat kembali nama Sakayanagi Ren yang bulan lalu mengalami masalah. Karena ada sesuatu yang ingin ditanyakan oleh ketua OSIS jadi dia ingin berbicara berdua dengan Arisu yang sebagai saudara Ren.

"Katsuragi, Tachibana, kalian tunggu diluar ruangan sebentar, aku ingin berbicara berdua dulu dengan Sakayanagi" Ucap Ketua OSIS meminta pria berbadan besar dan tidak berambut bernama Katsuragi dan sekretaris nya Tachibana keluar ruangan sebentar.

Meskipun dikepala mereka pasti ada pertanyaan, tapi karena ini adalah perintah ketua OSIS jadi mereka melakukannya. Setelah mereka berdua keluar ruangan, ketua OSIS memulai percakapan.

"Sakayanagi, apakah kau mengetahui alasan mengapa saudaramu masuk kelas D?" Tanya ketua OSIS yang langsung keintinya.

"Fufu, tentu saja aku tahu, karena aku adalah saudarinya" Jawab Arisu sambil tersenyum.

"Apa alasannya?" Tanya Ketua OSIS yang kali ini terlihat lebih serius.

"Fufu, bagi Ren dimanapun dia ditempatkan kelasnya tidak menjadi masalah selain itu ada alasan lain mengapa Ren memilih atau ditempatkan dikelas D. Tapi aku tidak bisa memberitahukan ini, bahkan ayahku saja tidak aku beritahu" Balas Arisu yang masih menampilkan senyumannya.

Meskipun dibilang tahu mengapa Ren masuk kelas D selain karena dia tidak masalah berada dikelas manapun, Arisu hanya mengetahui sedikit. Alasan yang diketahui Arisu hanyalah karena ada kejadian dimana Ren merasa pantas disebut dengan sampah. Arisu juga tahu ini bukanlah tentang kemampuan Ren yang sampah tapi sesuatu yang lain.

Karena pertanyaan ketua OSIS sudah terjawab meskipun tidak lengkap jadi dia menyuruh dua orang yang berada diluar tadi kembali masuk.

"Jadi Sejauh mana kalian memahami S-sistem?" Tanya ketua OSIS lagi yang sebelumnya belum dijawab dengan wajah yang serius, wajah serius itu hanya dibalas oleh senyuman Arisu sama seperti sebelumnya.

Maaf jika ada Typo atau ada kesalahan dan ketidakjelasan

Terima kasih

Sampai nanti

Rheinncreators' thoughts