Bram menatap Viola yang masih duduk di kursinya. Apa dia tak salah dengar? Apakah yang dikatakan Viola itu benar? Atau hanya alasan saja yang dia katakan agar Bram mau menghentikan kasus ini? Pikir Bram.
Bram menghela napas. Dia melangkahkan kakinya mendekati Viola. Tangannya bertumpu pada meja seraya tubuhnya sedikit menunduk. Tatapannya tetap tertuju pada Viola.
"Jangan mengatakan omong kosong di hadapan Saya! Saya sungguh tak suka pada orang yang banyak mengatakan omong kosong! Jangan membuang waktu orang lain lebih banyak lagi! Anda tahu, waktu Saya amat berharga! Dan, ya. Biar Saya ingatkan satu hal, dalam kasus ini tak hanya Saya sebagai korbannya. Anda tahu, penjual sate itu pun mengalami kerugian karena tempatnya berjualan hancur akibat kelakuan kekasih Anda!" ucap Bram pelan tetapi penuh penekanan.
"Tidak, Saya serius. Saya bisa memberikan buktinya pada Anda," ucap Viola.
Viola bergegas mengambil sebuah amplop dari dalam tasnya dan menyodorkannya ke hadapan Bram.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com