Dugh!
"Hei, astaga!"
Bram memekik ketika melihat kepala Viola terbentur ke mobil saat Viola akan keluar dari mobil.
'Ya ampun!' Viola bergumam. Malu sekali rasanya mengalami kejadian itu di depan seorang pria.
Viola menoleh, dia melihat Bram dan tersenyum.
"Apa Anda baik-baik saja?" tanya Bram.
"Ah, ya. Tentu saja. Sekali lagi terima kasih," ucap Viola.
Brak!
Viola keluar dan menutup pintu mobil dengan keras, membuat Bram sedikit terkejut. Bram pun memperhatikan langkah Viola yang masuk ke area Rumah Sakit. Setelah itu, Bram menggidigkan bahunya.
"Aneh sekali. Aku yakin itu sakit sekali. Ha-ha-ha ..." Bram tertawa, dia merasa Viola kesakitan hanya saja Viola menahannya.
"Wanita terlalu banyak gengsinya," ucap Bram kemudian melajukan mobilnya ke kedai di samping Rumah Sakit yang baru saja Viola hampiri.
Bram pun memarkirkan mobilnya di dekat Kedai tersebut, dan keluar dari mobil.
"Selamat malam, Pak," sapa penjual makanan di kedai tersebut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com