Di taman sudut kota.
Adinata semakin lama semakin dibingungkan oleh sikap gadis itu. Meski menurut Adinata gadis itu sangat menggemaskan jika sudah marah-marah tidak jelas, namun semakin lama semakin juga membuat hatinya tidak tenang. Cowok itu semakin takut dengan hal tidak wajar yang menerpa gadis sang pemilik Ellerana Palace itu.
Mencoba berpikir keras—mengingat apa yang telah dirinya lakukan ke gadis itu hingga sampai seperti ini. "Ngga capek diem terus? Biasanya lo ngomong muluu ... curhat panjang lebar. Sini deh, Ell cerita. Keluarin semua unek-unek lo. Siapa tau gue bisa bantuin," kata Adinata menoleh ke gadis yang duduk berdampingan dengannya saat ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com