webnovel

CINTAI AKU SEPENUHNYA 18+

karena kejadian tak terduga, Nathan dan Aluna diharuskan menikah. meskipun Nathan tak mencintainya, Aluna tetap berusaha membuat Nathan melihat ke arahnya. mampukah Aluna menaklukan Nathan?

Arsitaaa24 · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
9 Chs

8. WHO, MR SMITH?

🌱🌺🌺🌺🌱

HAPPY READING

🌱🌺🌺🌺🌱

"Al..." Aluna menoleh.

"Ada apa?" tanya Aluna melihat wajah kebingungan dari sahabat karibnya sejak SD.

"Lehermu baik-baik saja?" tanyanya, melihat pandangan Lily yang menatap lekat ke arah lehernya Aluna langsung menyadarinya dan buru-buru mengancingkan kancing seragam paling atasnya. Sedangkan Lily masih memasang wajah bingung.

"Semalam leherku digigit serangga jadi merah deh." kata Aluna dengan cengirannya. Berharap menghilangkan kecurigaan sahabatnya itu.

"Serangga bisa seganas itu yah, Emangnya gak sakit?"

"Enggak kok, enak malah..."

"Hah?"

"Ahh, maksudku...ya....biasa aja kok...gak sesakit itu..."

🌱🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌱

Shoot

Aluna berteriak girang dengan kedua tangan bertepuk tangan, ketika Nathan berhasil memasuka bola basket ke dalam ring.

Nathan berlari pelan dengan langkah lebar mendribble kembali bola orange yang masih memantul itu, lalu kembali bermain-main dan

Shoot.

Teriakan nyaring dari Aluna kembali memasuki gendang terlinganya yang terasa hampir pecah. Gadis itu berteriak sangat kencang padahal Nathan tidak sedang bertanding. Pria itu hanya bermain seorang diri di lapangan basket setelah 15 menit lalu bel pulang sekolah berbunyi.

Nathan menengok ke arah Aluna yang tengah memanggil namanya dengan kedua tangannya yang dilambaikan ke atas. Nathan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dengan senyum kecil, Ia berjalan mengambil bola basket dan mengakhiri permainanya.

Melihat Nathan yang tengah bersiap-siap pergi, Aluna segera turun dari bangku penonton gadis itu berlari menuruni anak tangga dengan tak hati-hati hingga membuatnya terjatuh.

"Awww, huaaahh Nathaannn!" Nathan menoleh, pria itu langsung berlari menghampiri Aluna meninggalkan tas serta melempar bola basketnya ke sembarang arah.

Aluna meringis mengusap-usap pantatnya yang terasa sakit.

"Stupid." celetuk Nathan, Aluna memajukan bibirnya dengan wajah sedih.

"Bantuin." katanya dengan manja seraya merentangkan kedua tangannya meminta Nathan untuk menggendongnya. Nathan tak menolak maupun membantah, pria itu melakukan permintaan istrinya. Dengan menggendongnya ala bridal style.

Dibalik wajahnya yang datar dan kata-katanya yang pedas, Aluna akui jika Nathan memang pria yang perhatian.

Cup

"Aluna ini sekolah."

"Tidak ada siapapun disini."

"Ada CCTV."

"Aku enggak peduli." Nathan tak lagi berucap, tenaganya sudah terlalu lelah untuk berdebat dengan wanita keras kepala seperti Aluna. Nathan hanya berjalan menuju parkiran dengan Aluna yang berada di gendongannya.

🌱🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌱

"Kemana?"

"Ke tempat rekan kerja ayahku." Aluna mengerutkan kening, untuk apa Nathan mengajaknya ke rumah sakit untuk bertemu dengan teman rekan kerja Ayahnya.

"Untuk apa?"

"Aku sudah berjanji padanya."

"Berjanji apa?"

"Mengenalkanmu."

"Why?" Nathan tak menjawab, pria itu turun ke bawah menyusuri tubuh telanjang Aluna di balik selimut. Sampai akhirnya Nathan sampai di depan kewanitaan istrinya itu. Di buka lebar pahanya lalu mencium kuat klitoris indah yang terpampang di depannya saat ini.

"Ahh... Nat... Ahhh."

"Dia ingin mengenalmu." jawab Nathan tapi tak menghentikan aksinya mempermainkan kewanitaan istrinya tersebut. Aluna mendesah. .

"Bagaimana dia tahu aku? Ahhh..."

"Aku yang menceritakannya."

"Nath... Please...ahhh."

"What do you wan't baby?"

"I wan't you pleasee..aahhh."

Nathan menjauhan wajahnya lalu merambat naik menindih tubuh Aluna, mencium bibir gadis itu dengan liar.

"Kau benar-benar tak sabaran." kata Nathan. Aluna menatap bingung ke arah Nathan yang tiba-tiba turun dari kasur matanya tak lepas melihat pergerakan Nathan.

"Wake up." kata Nathan, Aluna tak lagi bertanya gadis itu hanya menurut mengikuti Nathan menuruni kasur hingga mereka sudah saling berhadapan dengan tubuh naked.

"Menungging." dengan malu-malu Aluna menurut, kedua tangannya berpegangan pada pinggiran kasur.

Nathan tersenyum lalu mengusap pantat mulus Aluna secara lembut dan pelan, Aluna mengerang.

Cup

Nathan mencium punggung polos Aluna, dan mulai memposisikan diri untuk memasuki surga dunia.

Aluna merasakan sakit, perih dan nikmat secara bersamaan saat kejantanan Nathan memasukinya dari belakang. Ia belum terbiasa melakukan gaya ini tapi Aluna menyukainya karena milik Nathan mengisi penuh kewanitaannya. Membuat Aluna sesak namun tak ingin berhenti.

Aluna mengerang halus saat Nathan mulai memaju mundurkan miliknya yang besar dan berurat.

"Faster...please...ahh."

Nathan semakin bergairah mendengar desahan yang keluar dari mulut manis Aluna. Ia menutup matanya menikmati setiap gerakan yang Ia ciptakan. Awalnya pelan hingga berubah menjadi cepat.

"Shit, your so good." gumam Nathan dalam desahannya.

"Nathan, i wanna cum..."

"Together baby...ahhh."

🌱🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌱

Aluna berjalan menuruni anak tangga, saat terbangun tadi Ia tak mendapati Nathan tidur di sampingnya.

Kemana suami tercintanya itu?

Setelah menghabiskan malam dengan liar, sekarang Nathan meninggalkannya sendiri?

"Kau sudah bangun?" tanya Aluna saat melihat Nathan yang sedang meminum air putih, tubuh bagian atas pria itu terekspos dengan indah apalagi jika melihat bahu dan perut kota-kotaknya mengingatkan kembali pada kegiatan panas semalam.

Aisshh

Nathan menoleh tanpa menjawab, pria itu menaruh gelas ke tempat pencucian. Lalu membalikan tubuhnya dan melihat Aluna yang sudah duduk di atas meja dengan kedua kakinya yang di tumpakkan, memberikan kesan menantang. Entah apa maksudnya Nathan mengikuti drama gadis itu.

Nathan mendekatinya dan berdiri di depan istrinya yang tengah merajuk.

"Aku tahu kau masih belum mencintaiku, tapi setidaknya jangan pergi begitu saja setelah apa yang kau lakukan semalam." Nathan mengulum senyumnya.

"Memangnya apa yang kulakukan semalam?" tanya Nathan memancing, Ia semakin mendekat dan menghirup aroma tubuh Aluna nelewati celah-celah rambutnya yang tergerai.

"Kapan kita akan berangkat?" tanya Aluna mengalihkan pembicaraan, Ia sebisa mungkin untuk tak mendesah saat Nathan semakin liar mencium lehernya, dan tangannya yang mulai nakal menaikan ke atas kaus oblong selututnya.

"Malam nanti." kata Nathan menjawab pertanyaan Aluna, tentang kapan mereka mengunjungi Mr Lewis.

"Ahhh... Nathannn..."

🌱🌺🌺🌺🌺🌺🌱

Aluna tak melepaskan genggamannya pada lengan Nathan, yang kini mereka berdua tengah menyusuri koridor rumah sakit menuju ruang rawat inap Mr Lewis.

Aluna tak tahu bahkan belum pernah bertemu dengan pria bernama Mr Lewis tersebut tapi entah kenapa hatinya berdebar tiba-tiba. Ia tak tahu harus mendeskripsikannya seperti apa pada nyatanya Ia sendiri bingung kenapa perasaannya jadi aneh seperti ini.

Rasanya bahagia.

Tapi kenapa?

"Selamat datang Mr Robinson." sapa seorang pria berbadan besar yang menjadi pengawal di depan rawat inap Mr Lewis.

"Hai Lay." balas Nathan, pria bernama Lay tersebut membukakan pintu untuk Nathan dan Aluna.

"Mr Lewis." panggil Nathan, pria paruh baya yang tengah duduk di kursi roda dengan memandangi alam melewati jendela kamar inapnya itu menoleh dan tersenyum saat melihat Nathan.

Tapi senyumnya perlahan runtuh saat melihat seorang wanita di samping Nathan. Melihat keanehan dari ekspresi Mr Lewis saat melihat Aluna, Nathan melihat ke arah Aluna dan bertanya. "Kau terkejut, karena wanitaku begitu cantik?" canda Nathan.

Mr Lewis hanya diam mematung di kursi rodanya.

"Mr Lewis, what happen?"

"Aluna?" gumam Mr Lewis.

"My son."

🌱🌺🌺🌺🌺🌺🌱

SEE YOU AGAIN

🌱🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌱