" Mulai sekarang panggil Mama aja ya?" pinta Sabrina.
Anaya hanya termenung mendengar permintaan Sabrina. Anaya merasa aneh. Di sisi lain entah kenapa ia merasa nyaman dan merasa dekat dengan sabrina. Tapi disisi lain Anaya merasa jika Sabrina bersikap demikian hanyalah untuk menarik simpatinya agar mau menerima Rendra sebagai suaminya.
Anaya sudah tak tahu lagi harus berbuat apa. Dia pun tak ingin melukai hati dan perasaan Sabrina dan Pratama. Tapi dirinya pun merasa terluka jika terus berada dalam ikatan dengan Rendra. Biarlah saat ini dirinya dalam keadaan ini. Tapi nanti saat harinya tiba, mungkin Anaya akan pergi lagi. Meninggalkan Rendra. Dan meninggalkan semuanya seperti dulu.
*****
Ardhan Pov.
Jam dinding kamarku menunjukkan waktu tengah malam. Namun mata ku enggan terpejam. Pikiranku masih selalu tertuju pada Anaya. Ingin sekali aku selalu berada di dekat Anaya. Tapi itu masih dalam anganku saja. Satu hal yang bisa membuatku terus bersama Anaya adalah menikahinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com