Dengan gaun hitam sepanjang mata kaki dan tanpa lengan, Amber begitu menawan dalam balutan tersebut. Namun, tidak bisa berdiri dan hanya bergantung pada kursi roda membuat semua pesonanya hilang. Sudah dua jam lebih dirinya berada di depan cermin kamar, meratapi nasib dengan keadaannya saat ini.
Tok! Tok!
"Aun, ini Xavier. Apa Aun sudah selesai? Uncle Zuan nunggu di bawah," teriak Xavier dari luar pintu kamar Amber.
Amber menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Masuk aja, X."
Ceklek!
"Ohoo! Aunty Am very beautiful," puji Xavier ketika baru melangkah masuk menggunakan kaki kecilnya. "Aun, sudah siap? Kajjaaaa!!"
Amber menahan tangan Xavier yang ingin melangkah ke belakang kursi rodanya. "Nanti, Kids. Menurutmu, apa Aun sudah layak untuk pergi ke pesta kalangan atas itu?" tanyanya gelisah.
Xavier menatapnya bingung. "La … yak, itu apa Aun?" tanyanya polos, Xavier menggaruk pelan keningnya yang terasa gatal tiba-tiba.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com