Gu Gaoting mengulurkan tangannya untuk mendekap pinggang Huo Weiwu. Ciumannya berubah menjadi lembut dan pelan. Kadang menggigit bibirnya dengan sakit yang menggoda, kadang hampir menelan lidah merahnya yang lembut itu.
Hembusan napas panas yang dikeluarkan Gu Gaoting mengenai wajah Huo Weiwu. Huo Weiwu merasa kepanasan, bergairah hingga butiran keringatnya mengalir melewati hidung. Ciuman Gu Gaoting juga semakin menggila, semakin besar, seolah-olah menarik Huo Weiwu ke pusaran air.
Ciuman itu telah berlangsung selama 10 menit.
Temperatur di dalam mobil telah mendidih. Wajah Huo Weiwu memerah, oksigennya hampir habis, otaknya terasa seperti mendapat tekanan nafsu yang kuat. Kemampuan ciuman Gu Gaoting sangat bagus, sehingga bisa membuat seorang gadis menggila dan menyerah.
Huo Weiwu mempertahankan akal sehatnya. Ia tidak tahu kapan ciuman itu berhenti. Ia memastikan ia bisa gila jika ia dicium sekali lagi. Dia berpikir apakah ia harus berpura-pura, supaya ciuman ini cepat berakhir?
Gu Gaoting menggendong Huo Weiwu untuk memindahkan tubuh wanita itu di pangkuannya. Huo Weiwu bisa merasakan kekuatan Gu Gaoting. Huo Weiwu pun teringat apa yang dikatakan oleh dokter bahwa ia tidak boleh membuka kakinya terlalu lebar saat berdiri. Ia pun merasakan bahwa posisinya sekarang juga tidak aman.
Belum sempat Huo Weiwu angkat bicara untuk menolak, Gu Gaoting sudah memeluk erat pinggangnya dan menariknya ke depan tubuh Gu Gaoting.
Tubuh intim Huo Weiwu tergesek celana Gu Gaoting.
Huo Weiwu dapat merasakan kelembutan bahan celana Gu Gaoting. Lalu ia merasakan hal aneh, ia seperti disihir.
Gu Gaoting sedang...
Punggung Huo Weiwu terasa kaku. Ia takut dan ingin menentang.
Lima detik kemudian...
Otak Huo Weiwu seperti kosong, energinya terkuras, ia pun bersandar pada bahu Gu Gaoting dengan napas terengah-engah.
Gu Gaoting menyinggungkan sudut bibirnya. Ia menolehkan kepalanya sehingga bibirnya berada di samping telinga Huo Weiwu. Ia berbisik "Kau sudah duluan."
Huo Weiwu gemetar.
Huo Weiwu tiba-tiba merasakan hal yang menakutkan kepada Gu Gaoting.
Gu Gaoting menggigit daun telinga Huo Weiwu. Beberapa detik kemudian, ia berkata "Bukankah sekarang giliranku?"
Huo Weiwu membelalakan mata.
Gu Gaoting lebih berbahaya dari pisau, lebih mematikan dari senapan. Detik sebelumnya adalah surga, detik berikutnya ialah neraka.
Gu Gaoting memindahkan tangan Huo Weiwu ke bagian perutnya.
Huo Weiwu merasa ia harus mengakhiri permainan ini.
"Komandan, pernahkah kau mendengar peribahasa jika sinar di atas tidak lurus, maka bayangannya akan bengkok. Jika pemimpin memberi contoh yang buruk, maka anak buahnya juga buruk." Ujar Huo Weiwu.
"Sinarku lurus. Apakah tidak terasa?" Keangkuhan Gu Gaoting penuh dengan bahaya, dan pesona, terutama mata gelapnya yang seperti binatang buas yang tertidur.
Huo Weiwu mundur perlahan.
"Apakah kau mempunyai tujuan lain? Melakukan siaran langsung ini, kau mungkin bisa menahan diri untuk tidak bersuara. Suaraku sangat kencang, aku takut itu akan menghancurkanmu. Sudah berapa tahun kau membiarkan para pengawalmu ini tidak menemui perempuan, apa kau tidak takut mereka akan jadi lemah?" Huo Weiwu meyakinkan.
Gu Gaoting tertawa mencibir kemudian membuat Huo Weiwu mengamati hal yang tidak diharapkan Huo Weiwu. Pandangan Gu Gaoting mendingin beberapa menit, lalu berkata, "Kembalilah dan bersihkan dirimu. Kau mau melakukannya di apartemenmu atau di rumahku?"
"Di apartemenku." Huo Weiwu memilihnya tanpa berpikir panjang, karena ia lebih kenal dengan rumahnya sendiri dan bisa memikirkan cara untuk kabur.
Tapi kalau dipikir-pikir, jika Gu Gaoting pergi ke rumah Huo Weiwu, ia akan membawa banyak orang.
Mereka akan berdiri di pintu gedung.
Para tetangganya pasti akan merasa aneh, ia pun juga tidak bisa menjelaskannya dalam sekejap.
"Pergi ke rumahmu saja." Huo Weiwu berubah pikiran. Dalam pikirannya pun terbesit Gu Qiaoxue, Wei Yankang dan harga dirinya yang tidak bisa hilang. Ia pun mengubah perkataannya "Atau di apartemenku saja."
Gu Gaoting melirik Huo Weiwu "Di rumahku saja."
"Bukannya kau bertanya padaku mau dimana?" Ujar Huo Weiwu tercengang.
Gu Gaoting menjawab dengan dingin "Tapi aku kan tidak bilang harus sesuai dengan jawabanmu."
Huo Weiwu tidak bisa mengelak.