webnovel

Menunjukkan Dengan Jelas Sambil Membelalakan Mata

Editor: Wave Literature

Gu Gaoting sungguh punya kekuasaan yang besar. Ia dengan mudah meminta pengawalnya untuk menutup jalan Tol hanya untuk membiarkan Huo Weiwu buang air kecil. "Jangan berlebihan. Apa kau mau buang air di dalam mobil?" Gu Gaoting melirik tajam Huo Weiwu. Ia langsung turun dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Huo Weiwu.

Raut wajah Huo Weiwu memerah, "Ini masih terang, tidak enak."

Gu Gaoting memiringkan tubuh agar tangan kanannya menyentuh tempat duduk Huo Weiwu. Pandangan mata elang pria itu menusuk, "Aku sudah menyuruh para prajuritku untuk memblokir jalan. Huo Weiwu, aku sangat tidak suka dipermainkan. Ataukah kau masih ingin kita melakukan hal tadi yang belum selesai kita lakukan?"

"Aku bilang ingin buang air kecil di toilet. Kalau di jalanan seperti ini, aku tidak bisa."

Guo Gaoting menatap gadis ini dalam-dalam, seperti memancarkan api dari neraka.

Hawa agresif langsung keluar menyelimuti Huo Weiwu.

Seolah-olah tiap katanya adalah perintah raja, siapapun yang melanggarnya akan dipenggal.

Huo Weiwu merasa ketakutan ditatap Gu Gaoting seperti itu. Ia ingin mendorong pria itu, namun tak sanggup. Ia hanya bisa merasakan dadanya yang berotot dan terbalut jas, seperti binatang buas yang bisa menyerang kapanpun.

"Baiklah, baiklah, aku bisa buang air di sini." Huo Weiwu turun dari mobil dan berjalan ke jalan yang paling tepi.

Kemudian ia menoleh.

Gu Gaoting memandangnya dalam-dalam, seperti seekor elang.

Huo Weiwu merasa tidak nyaman dilihat oleh laki-laki, ia jadi tidak bisa membuang air kecilnya, "Balikkan badanmu, jangan lihat ke sini!" Pintanya.

Gu Gaoting tidak bergerak sedikitpun. Ia berkata dengan wajah datar, "Kau hanya punya waktu satu menit. Kalau tidak, aku yang akan membantumu."

Huo Weiwu tersenyum mencibir, namun secara bersamaan juga merasa sangat marah. Rasanya saat ini Huo Weiwu ingin menghancurkan mangkuk untuk melampiaskan amarah, namun ia justru malah bersandar di bahu jalan. "Baiklah, kau bantu aku."

Gu Gaoting berjalan ke arah gadis ini. Langkahnya terasa berat, seperti berjalan di Hall of Golden Chimes di Beijing. Langkahnya meninggalkan bayangan di tanah.

Di dalam benak Huo Weiwu, terbesit bayangan Gu Gaoting sedang memeluk dirinya dengan tak senonoh. 'Baiklah.'

Seorang pria hebat tahu kapan harus menyerah kapan tidak, jadi membuang air di alam bebas seperti ini, ia tahu harus bersikap dengan tepat.

"Aku lakukan sendiri." Huo Weiwu berbalik badan dan pergi. Ia mengangkat roknya, berjongkok, alisnya mengerut. dirinya merasa gelisah dan jengkel dengan sikap pria itu.

Ia menggali sebuah lubang dan menutup lubang itu sendiri.

Bahkan saat Gu Gaoting sedang berada di belakangnya, Huo Weiwu masih bisa merasakan helaan napasnya yang berat, auranya kuatnya menyebar ke sekelilingnya. Sehingga ia tidak bisa berdiri. 

"Sudah satu menit." Ujar Gu Gaoting dengan suaranya yang berat.

Huo Weiwu terkejut, lalu Gu Gaoting membantunya berdiri.

Huo Weiwu tidak sempat untuk lari. Mulut harimau Gu Gaoting menjepit rahang bawah Huo Weiwu, mengunci wajahnya. Ia mencium bibir Huo Weiwu kuat-kuat dan cepat layaknya petir yang tidak memberi waktu orang untuk menutup telinga, menahan lidah merah Huo Weiwu, benar-benar seperti tidak memberikan kesempatan untuk bernapas.

Huo Weiwu memutar pinggang untuk menghentikannya.

"Gu Gaoting, aku belum menyiramnya." Pekiknya.

"Aku tidak merasa kau kotor." Gumam Gu Gaoting bernada rendah.

Punggung Huo Weiwu terasa kaku. "Aku merasa kau kotor." Ucap Huo Weiwu dengan gugup.

Gu Gaoting menatap kagum. Ia serasa terbang di udara yang mematikan, "Siapa yang tidak kotor? Wei Yankang tidak kotor?"

Huo Weiwu sukses membuatnya jengkel.

Gu Gaoting langung membawa Huo Weiwu ke dalam mobil. Ia juga dengan gesit membuka kancing sabuk. Tanpa sadar Huo Weiwu melihatnya.

Gu Gaoting menahan rahang bawah Huo Weiwu, mengarahkan wajah gadis ini kepadanya, "Jangan menutup mata, jangan tidak melihat, buka matamu lebar-lebar dan lihatlah dengan jelas siapa orang yang bersamamu?" Perintahnya.

"Gu Gaoting, aku tidak mau, kau terlalu kuat."Tteriak Huo Weiwu

"Apanya yang kuat? Biar aku koreksi, saat kita melakukan hal yang biasa sebagai suami-istri, kau juga harus memuaskanku." Ujar Gu Gaoting.

"Kita belum jadi suami-istri!"

Gu Gaoting menatapnya tajam seperti ada cahaya dari matanya. Serasa ada roh setan yang sengit di dalam tubuhnya, "Kamu berharap kita menikah, kan?"

Gu Gaoting meraih ponselnya. Kemudian ia pun menelepon seseorang, "Suruh pegawai Biro Urusan Sipil untuk datang ke rumahku! Setengah jam lagi aku akan ke sana."