apa saya setua itu kamu panggil bapak di luar jam kerja? "arya
bukan begitu, jadi saya harus panggil apa? "tanya lidya
panggil saja arya atau mas arya " jawab arya tersenyum
baiklah mas arya terimakasih, mari mampir pak
eh mas maksud saya "lidya
arya mengikuti di belakang lidya
dia beneran mampir, padahalkan aku cuma basabasi aja. "batin lidya
duduk mas "lidya
arya segera duduk di ruang makan karena lidya yang memintanya. lidya ke dapur membuatkan minum, kemudian kembali kedapur lagi untuk menggoreng ayam dan membuat sambel. lidya selalu sedia ayam ungkep yang di simpan di kulkas, jika dia tidak sempat memasak tinggal goreng ayam saja. dan nasi dia selalu memasak di magicom.
tidak menunggu lama, lidya menyiapkan nasi, ayam goreng dan sambal nya di meja makan. arya yang melihatnya kaget, secepat itu masaknya.
ayo makan mas, mas pasti belum makan. tapi maaf saya cuma masak ini. "lidya
terimakasih, maaf merepotkan "arya
lidya mengambilkan nasi dan lauk untuk arya, ketika lidya ingin mengambil sambal, tangan lidya di pegang oleh arya. mereka saling berpandangan,
kenapa mas " tanya lidya segera melepaskan tangannya dari arya
maaf, saya cuma mau bilang tidak usah pake itu " sambil menunjuk sambal
oh, jadi mas tidak suka pedas " lidya tersenyum
mereka makan sambil berbincang dan bercanda.
laras yang mendengar suara yang berisik langsung keluar dari kamarnya.
laras, kamu ada di rumah? " tanya lidya
ehem "arya
pak arya " laras kaget
setelah selesai ke toilet laras segera ikut makan bersama.
rahman yang khawatir kepada lidya terus mengirim pesan, tapi tidak ada yang di balas lidya. rahman menelepon lidya
dya, handphone kamu " tunjuk arya yang melihat panggilan dari (mas rahman 💖)
oh jadi dia yang sejak tadi kamu tunggu " batin arya
halo " lidya
halo lidya, kamu dimana? "tanya rahman panik
di rumah "lidya cuek
aku kesana sekarang " rahman
tidak perlu, aku capek " lidya langsung mematikan ponselnya
lidya kembali ke meja makan dengan wajah yang masam.
kamu kenapa lidya? "laras
lidya hanya diam
arya yang melihat suasana hati lidya sedang tidak enak segera pamit.
saya pulang dulu ya, terimakasih makanannya. lidya besok saya jemput. " arya langsung keluar rumah
tidak usah mas " teriak lidya yang tidak di pedulikan arya
lidya merapikan meja dan mencuci piring, setelah selesai segera masuk ke kamar. laras yang sejak tadi penasaran ingin tahu kenapa dengan temannya itu mengikuti lidya hingga ke kamar.
cerita dong dya " laras
aku ngantuk " singkat lidya
ayolah lidya " laras memohon
dan lidya pun menceritakan semuanya kepada laras tanpa terlewat sedikitpun. setelah selesai laras kembali ke kamarnya dan mereka tertidur.
keesokan paginya
lidya bangun subuh untuk beribadah, setelah selesai langsung menuju dapur untuk membuat sarapan. kali ini lidya memasak nasi goreng, tanpa lidya sadari dia memasak untuk ukuran 3 porsi.
kok banyak banget ya aku masaknya?? sudahlah lebih baik aku mandi "batin lidya
setelah 30 menit lidya keluar dari kamar menuju meja makan. sebelum sampai terdengar suara ketokan pintu.
tok tok tok
assalamualaikum...
waalaikumsalam " jawab lidya
siapa pagi sekali sudah bertamu?"lidya dalam hati
ceklek
mas arya " lidya kaget
pagi lidya "arya
lidya hanya diam menatap arya, dia tidak menyangka seorang ceo benar datang untuk menjemputnya. lidya tersadar dari lamunannya.
mari masuk dulu mas, mas sudah sarapan? " tanya lidya
belum "jawab arya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
aku sengaja tidak sarapan, takut kamu sudah berangkat ke kantor sendiri "batin arya
ya sudah kita sarapan dulu yuk mas, kebetulan aku masak nasi goreng banyak. " ajak lidya
laras sudah berada di meja makan menunggu lidya. mereka bertiga sarapan dengan tenang.
kita berangkat " ajak arya
yuk laras berangkat bareng, "lidya
terdengar suara motor yang tak lain adalah motor kekasih laras.
maaf jemputanku sudah datang " laras sambil berlari kecil menghampiri pacarnya.
silahkan lidya " arya membukakan pintu mobil
kali ini arya tidak membawa supir, karena dia ingin berdua dengan lidya. arya melajukan mobil dengan pelan, karena ingin berlama lama bersama laras.
maaf mas, bisa lebih cepat? nanti kita telat " pinta lidya
bawa mobilnya pelan banget, nanti aku telat. kalo dia kan ceo telat juga bebas, lah aku? "gerutu lidya dalam hati
arya tersenyum dan melajukan mobilnya cepat tetapi tetap berhati-hati. sebelum sampai di kantor, lidya meminta arya untuk berhenti.
kenapa berhenti disini? " tanya arya
saya turun disini saja pak, tidak nyaman jika dilihat karyawan lain. " lidya
arya hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
tanpa mereka sadari ada sepasang mata memperhatikan mereka. rahman menatap mereka dengan tidak senang.
terdengar suara handphone rahman
" ayah "
halo yah "rahman
rahman, kamu dimana? ada annisa di rumah, cepat pulang! "ayah rahman
baik yah "rahman
rahman segera kembali kerumah dengan perasaan kesal.
di rumah rahman, annisa sedang membuatkan sarapan untuk keluarga rahman. ayah rahman semakin berharap anaknya bisa menikah dengan annisa yang lembut dan juga pandai memasak.
rahman sampai langsung di sambut annisa yang menuntunnya ke meja makan. mereka makan dengan sangat tenang. setelah selesai sarapan rahman mengantar lidya ke rumah sakit tempat dia bekerja. sudah pasti karena permintaan ayahnya.
selama perjalanan rahman hanya diam memikirkan apa yang dia lihat tadi. sedangkan annisa yang selalu melihat ke arah rahman bingung kenapa rahman terlihat sangat kesal. tetapi tidak mengurangi ketampanannya.
kenapa kamu melihatku seperti itu? "tanya rahman ketika tahu sedang dipandang annisa.
ti.. tidak apa-apa " annisa kaget
suasana hening kembali, annisa merasa malu karena rahman tahu dia selalu memandangnya.
terimakasih " annisa
rahman hanya diam dan langsung melajukan mobilnya menuju kantor.
30 menit sebelum makan siang rahman menghubungi lidya untuk makan siang bersama. dan lidya menyetujuinya, tetapi di warung nasi pecel deket kantornya. rahman langsung bersiap berangkat kesana. baru sampai depan pintu ruangan, tiba-tiba ada suara ketukan pintu.
tok tok tok
ceklek
mas rahman mau kemana? " annisa
makan siang " singkat rahman langsung meninggalkan annisa, tetapi dia mengikuti rahman sampai ke dalam mobil.
kamu mau ngapain? "tanya rahman geram
ikut " annisa dengan santai
turun!!! " bentak rahman
annisa yang mendengar bentakan rahman langsung turun. rahman langsung melajukan mobilnya dengan cepat. ia tidak mau lidya menunggu untuk yang kedua kali nya.
jam makan siang sudah tiba, lidya segera keluar dengan tergesa-gesa. dia sengaja tidak mengajak laras untuk makan bersama, karena dia ingin bicara berdua dengan rahman. arya yang hendak mengajak lidya makan siang bersama, melihat lidya sudah jalan keluar. arya yang melihat langsung mengikuti tanpa lidya menyadarinya.