webnovel

Bab 5

tidak lidya " rahman

aku pikir mas sibuk seharian " lidya

tidak " rahman

oh, mungkin aku yang terlalu berharap " lidya

berharap apa? berharap aku sibuk? "rahman bingung

tidak apa apa, aku hanya ingin mengabari mas. aku di magelang sejak dua hari lalu. aku lelah akan tidur dulu. malam " lidya

berarti, yang tadi aku lihat di mall benar lidya. " gumam rahman

baiklah, selamat malam sayang " balas rahman

pagi hari yang cerah, diiringi lantunan musik tetangga yang mendengarkan lagu lagu campursari yang membuat tambah semangat menjalani hari.

lidya kembali bekerja seperti biasa, berangkat dan pulang bersama laras, bahkan makanpun bersama.

rahman juga melakukan rutinitas seperti biasanya, pergi ke perusahaan keluarganya. tapi kali ini di dampingi oleh annisa. entah apa yang dia lakukan di perusahaan, atau hanya ingin bersama dengan rahman.

sudah seminggu setelah mengirim pesan itu, rahman ataupun lidya tidak menanyakan

kabar lagi. lidya kecewa, hanya itu respon rahman ketika dia tau aku disini. mungkin memang aku sudah tidak penting untuknya.

namun sebenarnya rahman mencari tahu dimana keberadaan kekasihnya itu. dia inhin memberi kejutan kepada lidya.

lidya, ada tamu tuh di loby " laras

siapa? "lidya

entahlah, seorang pria tampan dengan setelan jas yang pas dengan wajahnya. " laras

aku masih bekerja " lidya

sudahlah, lagipula ini sudah waktunya makan siang " laras

baiklah, aku duluan yaa ras "lidya

lidya berjalan menunu lobi dengan hatinya masih bertanya, siapa yang mencariku kesini? aku bahkan baru beberapa minggu disini.

sampai di loby mata lidya tertuju pada pria tinggi dengan setelan jas rapi membelakanginya.

maaf, apakah anda yang mencari saya? " lidya

rahman berbalik dan memberikan bunga yang dia siapkan untuk lidya.

ya, aku yang mencarimu sayang " rahman

lidya bingung harus senang atau sedih, dia masih merasa sakit mengingat respon rahman yang seakan tidak peduli terhadapnya, disisi lain dia sangat senang rahman disini.

mas rahman " lidya kaget menutup mulut dengan kedua tangannya

iya ini aku " jawab rahman menghampiri Lidya dengan memberikan bunganya.

bagaimana mas bisa tau aku bekerja disini? "tanya lidya bingung

kau tak perlu tau, lebih baik kita segera makan siang " jawab rahman santai

lidya masih berkutat dengan pikirnya, bagaimana dia bisa tau aku bekerja disini? selama aku disini, aku belum pernah memberikan alamat perusahaan ini kepadanya. ah sudahlah, mungkin dia cari tau di internet cabang perusahaanku.

lidya yang biasanya makan di kantin, kali ini makan di luar karena ada rahman. rahman mengajak lidya makan di sebuah restoran mewah dekat perusahaan, baru sampai di depan restoran lidya memegang tangan rahman dan mengatakan tidak ingin makan disana.

ini pemborosan namanya, aku tak ingin uangnya habis untuk makan siang saja. "gumam lidya.

ya dia hanya tau rahman seorang pekerja, jadi dia tidak ingin menyusahkan rahman.

padahal kekasihnya itu ceo perusahaan ternama di jogja.

lebih baik kita makan di situ " lidya menunjuk warung nasi pecel yang ada di dekat resto, rahman pun mengikutinya.

lidya makan dengan nasi pecel ditambah tempe mendoan, begitu juga rahman.

kau memang wanita cantik yang sederhana, mandiri dan juga tidak seperti wanita lain yang akan senang di ajak makan di tempat mewah. kau membuatku selalu ingin menjagamu lidya "rahman dalam hati

selesai makan lidya langsung kembali bekerja, dan rahman berjanji akan menjemputnya.

lidya bekerja dengan penuh semangat setelah makan siang. ya suasana hatinya sedang baik karena mas rahman nya itu.

waktu pulang kerja sudah tiba, lidya segera bersiap siap untuk pulang. sebenarnya dia tidak sabar menunggu pulang. karena akan di jemput mas rahman.

lidya segera ke loby, berharap seseorang telahmenunggu disana. tapi tidak ada sosok yang ingin dia temui disini.

rahman prof

1 jam sebelum lidya pulang kerja, aku seperti orang yang baru pertama kali bertemu dengannya. sibuk memilih baju apa yang aku pakai untuk menjemput lidya. ya konyol memang, tapi itu yang aku rasakan saat ini. ingin terlihat lebih tampan dari biasanya, setelah selesai berkutat dengan baju di lemari ku. aku keluar kamar dengan senyum yang mengembang.

rahman " terdengar suara ayahku memanggil

akupun berbalik dan melihat ayahku sedang duduk bersama sosok wanita yang tak lain annisa. akupun berjalan ke arah ayahku dan bertanya

ada apa yah? "tanyaku malas

kamu mau kemana? ajak annisa jalan jalan. "tegas ayah

aku ada urusan yah, " elakku

cancel semua, kau harus pergi dengannya " tegas ayahku tak mau di bantah

tapi yah .... "

tak ada tapi tapi, cepat pergi dengan annisa. " paksa ayahku

dan akupun tidak bisa membantahnya. aku mengajak annisa ke mall tempat biasa mereka jalan berdua.

rahman prof off

lidya sudah 1 jam menunggu, tidak ada tanda tanda rahman akan datang. entah sudah berapa panggilan dan pesan yang lidya kirim kepada rahman.

di samping lidya ada seorang pria tampan yang tanpa disadari sedang memperhatikannya. arya gunawan namanya, dia ceo di perusahaan tempat lidya bekerja. tapi lidya tidak pernah melihat, jadi tidak mengenalnya.

mobil yang di tunggu arya sudah datang, ya dia menunggu supir menjemputnya.

sebelum masuk arya menghampiri lidya dan menawarkan tumpangan untuknya.

hay, apa kamu lidya? " tanya arya

lidya hanya diam menatap arya bingung, dia merasa tidak pernah bertemu dengannya, kenapa dia bisa tau namaku.

arya yang melihat tatapan bingung lidya pun menjelaskan

saya arya, ceo disini " arya dengan sopan

maaf pak, saya tidak tahu. saya belum bertemu dengan anda sebelumnya. "lidya gugup

apakah kamu sedang menunggu seseorang? atau anda bisa bersama dengan saya. " arya menawarkan tumpangan

terimakasih pak tidak perlu, saya sedang menunggu seseorang. " jawab lidya sungkan

arya segera masuk ke mobil dan jalan, tapi tidak untuk pulang. arya memerintahkan supirnya untuk puter balik dan menunggu lidya dari kejauhan.

supirnya pun bingung dengan sikap arya yang begitu khawatir dengan seorang wanita. biasanya arya sangat cuek dan dingin terhadap wanita, tapi tidak dengan lidya.

arya yang sudah menunggu 30 menit tidak sabar langsung memerintahkan supirnya untuk menghampiri lidya.

pak arya, apa bukankah anda sudah pulang sejak tadi? "tanya lidya bingung yang melihat bosnya datang lagi

iya, ada berkas yang tertinggal, jadi aku krmbali. kau sendiri kenapa masih disini? " jawab arya berbohong

lidya menunduk malu, dia tidak tau harus menjawab apa

masuklah " seru arya kepada lidya dengan membukakan pintu mobilnya.

lidya yang memang lelah menuruti keinginan bosnya itu.

di tempat lain rahman dan annisa sedang nonton bioskop. rahman bilang kepada annisa ingin ke toilet. annisa hanya menganggukkan kepalanya. dia sangat serius nonton film yang romantis itu.

di dalam toilet rahman melihat hp nya, dan terlihat banyak panggilan dan pesan yang dikirim oleh lidya. rahman yang tersadar langsung berangkat ke kantor lidya.

rahman tidak menemukan lidya disana, ya sudah lewat 2 jam yang lalu lidya pulang kerja. lidya baru saja sampai di rumahnya, arya dengan cepat turun dari mobil dan membukakan pintu untuk lidya.

silahkan " ucap arya dengan menundukan kepala

teeerimakasih pak " jawab lidya gugup

jangan panggil pak, sekarang di luar jam kerja "pinta arya

tapikan bapak bos saya " lidya