webnovel

Bab 13

sebenarnya aku itu... "ucapan rahman menggantung

terdengat dering ponsel rahman yang mengganggu pembicaraan mereka.

"romi"

ada apa dia menghubungiku, tidak biasanya. "gumam rahman

ada apa? "rahman

pak setiadi masuk rumah sakit, dia terkena serangan jantung. "romi

baiklah aku segera kembali. "rahman

maaf lidya aku harus pergi sekarang, ada urusan yang sangat penting. nanti akan ada yang mengantarmu pulang. berhati-hati lah, aku pergi dulu. "ucap rahman tergesa-gesa dan mencium pucuk kepala lidya

lidya mengerti bahwa ada sesuatu yang penting, dia tidak akan marah kepada rahman. dia pulang di antar oleh supir yang diutus rahma, lidya sampai dengan selamat.

rahman tiba di jogja dengan cepat karena menggunakan pesawat pribadinya. di rumah sakit rahman melihat ayahnya yang terbaring karena penyakit jantung yang sudah lama di deritanya. rahman duduk di tepi ranjang ayahnya, dia mengusap lembut pipi pria yang selama ini merawatnya itu.

ayah rahman terbangun merasakan sentuhan rahman.

dimana annisa? "ayah rahman

dia masih tugas di jakarta yah. "rahman

kenapa kau tidak mengajaknya pulang bersamamu? "ayah rahman

aku panik yah, yang aku fikirkan hanya ayah. "rahman

apakah benar hanya aku yang kau fikirkan. kalau begitu tinggalkan gadis itu! "ayah rahman

aku tidak mau ayah, aku hanya ingin menikah dengannya. "teriak rahman

dada ayahnya terasa sesak mendengar teriakan rahman. rahman memanggil dokter dengan panik, dia tidak ingin terjadi sesuatu terhadap ayahnya.

adik rahman datang menanyakan keadaan ayahnya.

ayah kenapa mas? " tanya nita, rahman tidak menjawab

lebih baik kamu terima perjodohan ini mas, mba annisa juga orangnya cantik, baik, penyayang dan dari keluarga yang baik juga. "nita

entahlah, di hati mas sudah ada lidya. "rahman

usia kamu beda jauh dengan dia mas, pasti dia masih ingin main-main tidak untuk serius. apa mas ingin ayah semakin sakit? "nita

rahman tertunduk lemas mendengar ucapan adiknya itu. dia sangat mencintai lidya dan ingin menikahinya, tetapi dia tidak ingin ayahnya kecewa dan semakin parah sakitnya.

dia memutuskan untuk menjauhi lidya agar dia membencinya. rahman tidak ingin lidya berfikir jika dia tidak pantas untuknya. dia berharap agar lidya bisa melupakannya jika dia menjauh.

sudah satu minggu rahman tidak mengabari lidya, dia sengaja mengganti nomernya dengan yang baru agar lidya tidak dapat menghubunginya. lidya sudah kembali bekerja di perusahaan nugroho di jogja yang di pimpin arya.

lidya berulang kali mengirim pesan dan melakukan panggilan telepon kepada rahman, tetapi tidak pernah diangkat dan tidak ada satu pesan pun yang di balas. lidya khawatir apa yang terjadi kepadanya saat terakhir kali mereka bertemu, rahman pergi dengan tergesa-gesa.

sebulan berlalu tidak satu haripun di kewatkan lidya untuk menanyakan kabar rahman. tapi tetap saja tidak mendapatkan balasan apapun. lidya selalu berfikir positif, mungkin rahman sedang sibuk dengan pekerjaannya, atau ada masalah dalam keluarganya. lidya masih menunggu rahman dengan sabar dan cinta yang kuat.

tanpa di sadari lidya, arya setiap hari selalu memperhatikannya. arya sebenarnya ingin memberitahu kepada lidya tentang apa yang pernah dia lihat di restoran. tetapi dia tidak tega melihat lidya yang sangat mencintai rahman. dia ingin lidya mengetahui semuanya sendiri, karena jika dia memberitahu saat ini lidya mungkin tidak akan percaya.

pulang kerja arya memberanikan diri untuk mengajak lidya jalan ke mall. dia ingin membuat lidya sejenak melupakan masalahnya. dan lidya pun menyetujuinya karena dia juga ingin membeli kebaya untuk menghadiri pernikahan laras yang akan di laksanakan akhir pekan ini.

lidya masuk butik yang mewah di dalam mall, dia harus tampil cantik di acara sahabatnya itu. di depan ruang ganti seorang pria sedang menunggu calon istrinya yang sedang mencoba baju pengantinnya. tidak lama wanita itu keluar menanyakan pendapat calon suaminya. kebaya putih gading dengan sedikit mutiara sebagai hiasan, membuat wanita itu semakin cantik dan terlihat elegan.

cantiknya wanita itu, pasti calon suaminya sangat beruntung bisa menikah dengannya. "gumam lidya melihat annisa keluar dari ruang ganti

calon suaminya hanya mengangguk sebagai jawaban. sepasang calon pengantin itu adalah rahman dan annisa.

annisa sudah mengganti baju pengantinnya dengan pakaian yang tadi dia kenakan. mereka bersiap untuk pergi menuju hotel tempat resepsi pernikahannya.

mas, aku ke toilet sebentar. kamu tunggu di mobil saja. " annisa

ok. "rahman berlalu menuju mobil

annisa ke luar dari toilet melihat lidya yang sedang mencoba kebaya berwarna abu-abu dengan bawahan kain dengan corak tradisional.

mba mau nikah ya? "tanya annisa kepada lidya

lidya yang sedang melamun masih berdiri di depan kaca tersontak dengan pertanyaan annisa.

maaf saya mengagetkan "ucap annisa yang melihat lidya terlonjak.

aah tidak mba, maaf saya melamun. tidak saya hanya menghadiri pernikahan sahabat saya. "jawab lidya

mba terlihat sangat cantik dan anggun memakai ini. "puji annisa

mba juga sangat cantik memakai kebaya pengantin tadi. "lidya juga memuji

arya yang baru saja kembali dari toilet berjalan dari belakang annisa dan terpesona dengan kecantikan lidya. arya menatap lidya dari ujung kaki ke ujung kepala.

mas arya. "panggil lidya menyadarkan arya dan membuat annisa menoleh ke belakang.

arya semakin terkejut melihat wanita yang juga sedang melihatnya.

bukankah wanita itu... "batin arya

hai, kamu pasti kekasihnya mba ini ya? "tanya annisa pada arya

buk... "ucap lidya terpotong dengan arya

iya dia kekasih saya. "arya

lidya menatap tajam ke arah arya tetapi tidak di hiraukan. arya semakin mendekat ke arah lidya dan menyelipkan rambut di telinga lidya dengan lembut. dan memeluk lidya dari arah samping. annisa yang melihatnya tersenyum melihat ke romantisan pasangan ini. annisa berharap rahman akan bersikap romantis terhadapnya.

rahman yang sudah kesal menunggu lama di mobil kembali masuk menyusul annisa. dari pintu masuk rahman melihat annisa sedang asik berbicara dengan seorang pria dan wanita yang menggunakan kebaya.

annisa. "panghil rahman. rahman segera menghampirinya berniat ingin marah, tetapi di urungkan karena melihat seseorang yang selama ini dia hindari.

deg jantung lidya berdetak dengan cepat, dia mendengar suara pria yang selama sebulan ini dia rindukan. lidya segera menoleh ke sumber suara, dan benar saja dia pria itu. pria yang sudah lama tidak memberitahu kabarnya, pria yang selalu di tunggu dan pria yang sangat dicintainya.

mas rahman. "gumam lidya lirih

mas, maaf lama menunggu. ini...

maaf nama mba sama masnya siapa? "annisa

saya arya dan ini lidya. "jawab arya

mereka sangat cocok ya mas, bolehkah jika aku menundang mereka ke acara pernikahan kita? "annisa dengan semangat.

deggg

pernikahan? jangan bilang dia menjauhiku karena tidak mencintaiku lagi dan ingin menikah dengan wanita ini? kenapa harus dengan cara begini? kenapa kau tidak jujur dari awal, agar aku tidak menunggumu. "batin lidya yang sedang menahan bulir air mata yang akan tumpah.

maaf, saya ingin mengganti baju kembali. "ucap lidya yang segera menuju ruang ganti.

bukan mengganti pakaian yang lidya lakukan, melainkan menumpahkan air mata yang tidak kuasa di tahannya. lidya merasa sangat sedih, kecewa, marah dan merasa dirinya sangat bodoh karena menunggu seseorang yang tidak pernah memikirkan perasaannya.

lidya keluar dari ruang ganti dengan mata yang sembab akibat menangis. arya yang melihatnya mengerti bagaimana perasaan lidya saat ini. sebenarnya arya tahu wanita tadi sama dengan yang dia lihat beberapa bulan lali di restoran bersama rahman.

lidya melihat kertas yang dipegang tangan kiri arya dan mengambilnya.

di situ tertulis mempelai pria RAHMAN SETIADI dan mempelai wanita ANNISA RAHMAWATI

pernikahan mereka di laksanakan bersamaan dengan pernikahan laras.

hatinya merasa teriris melihat pria yang sangat di cintainya, pria yang masih menjadi kekasihnya akan menikah dengan wanita lain.