"Rasya, keluarlah. Aku tahu kamu ada di situ." ucap Dokter Ajeng dengan suara penuh tekanan.
Dokter Ajeng tahu selama kedatangan Allam dan Fazrani, Rasya berdiri di balik kelambu antara ruang tengah yang dekat ruang prakteknya.
Tanpa menjawab ucapan Dokter Ajeng, Rasya keluar dari tempatnya dan mendekati Dokter Ajeng dengan wajah yang memerah karena malu ketahuan.
"Ada apa? kenapa kamu berdiri di situ? apa kamu ingin tahu keadaan Fazrani? Fazrani baik-baik saja." ucap Dokter Ajeng dengan tatapan serius.
"Aku hanya ingin tahu kakinya sudah baik-baik saja atau tidak." ucap Rasya jadi serba salah.
"Kamu bisa lihat sendiri kan kalau Fazrani sudah bisa jalan. Apa yang kamu kuatirkan? Dan lagi suaminya ada bersamanya, kenapa kamu yang cemas?" tanya Dokter Ajeng merasa putus asa menasihati Rasya tapi tetap saja perasaan dan perhatian Rasya tidak pernah berubah pada Fazrani.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com