webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
116 Chs

Chapter 8

🍃🍃🍃

Semenjak kejadian hari itu,kirana tak Lagi sering ketus pada revan.

Bahkan terkadang ia ngobrol dengan revan walaupun hanya tentang pelajaran.

Bahkan saat pelajaran berlangsung ,kirana sering curi curi pandang kearah revan.

Ntah kenapa ia selalu ingin melihat revan,ia ingin tau apa yang selalu dilakukan oleh pemuda tersebut.

Walaupun hanya sekedar menulis,membaca,tertawa,maupun menghayal.

Semua yang dilakukan revan menjadi terasa menarik baginya.

***

Saat itu jam pulang kuliah ,kirana dan melisa berjalan dikoridor kampus menuju gerbang utama.

Sebelum mencapai gerbang sebuah motor CBR150R biru menghalangi jalan mereka.

Revan membuka kaca helmnya dan menatap kearah melisa dengan senyum hangatnya.

"Mel..pulang bareng yuk,gue mau ngajak loe ke suatu tempat!"ajak revan dan berharap melisa menyetujuinya.

Melisa melirik kearah kirana,ia tidak tega harus membiarkan kirana pulang naik bis sendiri.

"Ntar kirana sendiri dong pulangnya,dia kan gak bawa sepeda nya!"seru melisa.

Revan memudarkan senyum nya dan merasa kecewa oleh penolakan melisa secara tidak langsung.

"Udah luan aja sama dia,ntar gue bareng afian!"seru kirana mantap padahal didalam hatinya ia merasa panas karena Revan selalu mengajak Melisa pulang bareng.

Melisa mengerutkan dahinya,dan memasang wajah penasaran dengan penuturan Kirana barusan.

"Kamu sering bareng afian ya?"tanya melisa.

"Ya lumayan sih,dia kan teman bang kay,jadi lumayan sering gue ketemu dan bareng dia!"seru kirana.

Melisa hanya mengangguk paham dan segera naik kemotor revan.

Kirana bisa melihat senyuman terpancar diwajah revan karena melisa mau pulang bersamanya.

Namun entah mengapa senyuman revan meninggalkan goresan luka dihati kirana yang terasa perih.

"Duluan ya Ra!"seru melisa.

Kirana hanya tersenyum dan melihat kepergian mereka berdua yang mulai menghilang dijalanan raya bersama motor revan.

Setelah mereka pergi ,ntah mengapa rasanya kirana ingin menjerit karena dalam dadanya terasa sakit dan sesak.

Kirana berlari cepat kearah taman kampus dan duduk diam disana.

Ia meraba jantungnya yang kadang berpacu cepat dan membuat nya ingin tersenyum dan kadang membuat sesak seperti sekarang.

"Gue kenapa?,perasaan aneh apa ini?kenapa disaat gue lihat revan dan dekat sama dia, gue merasa bahagia?,tapi saat ngeliat dia sama orang lain gue merasa sakit,padahal orang lain itu sahabat gue sendiri!"dumel kirana.

Ia terus menekan Dadanya yang semakin terasa sesak.

Ia menatap keatas langit sambil memejamkan kedua matanya dan mulai menenangkan diri.

"Mau minum?"Tanya seorang pemuda sambil menyodorkan botol minuman dingin kearah kirana.

Kirana kaget dan segera membuka matanya,ia melihat afian yang sedang berdiri dihadapannya sambil menyodorkan sebotol minuman.

Kirana melerai tangannya dan memposisikan duduknya dengan lebih santai sambil mengambil minuman yang dibawa afian,sementara afian segera duduk disamping kirana menampilkan senyum hangatnya.

"Loe kenapa menyendiri disini?"tanya afian.

"Gue pengen sendiri!"ketus kirana yang terusik dengan kehadiran afian.

Afian menyandarkan punggungnya dikursi taman.

Dan melirik kearah kirana Sambil menghela napas sejenak.

"Emang melisa kemana?,kok loe sendiri?"tanya afian.

"Gue gak tau mereka kemana!,jangan tanya gue!,dah ah..gue mau cabut!!"ketus kirana dan memberikan kembali minuman yang belum sempat ia teguk,lalu beranjak pergi meninggalkan afian yang masih terdiam bingung.

"Gue tanya melisa,kenapa kirana jawab mereka ya?,emang yang dimaksud dia mereka itu siapa?"tanya afian bingung sambil menggaruk garuk kepalanya.

***

Kirana berdiri dihalte bis dengan perasaan kesal dan bercampur aduk.

"Lama banget sih bis nya!"dumel kirana.

Kirana terlihat gelisah menunggu bis datang ,lalu afian datang dan menghentikan motornya dihadapan kirana.

Melihat afian yang kini ada didepannya,Kirana hanya menghela napas berat dan membuang pandangannya kearah lain,ia benar benar tidak ingin diganggu sekarang.

"Pulang bareng Yuk,panas tau nungguin bis,ntar loe item lagi!"ledek afian.

Kirana semakin kesal dengan ledekan afian barusan ,namun ia tidak ingin marah marah saat ini.

"Udah ayo,tadi minum yang gue tawarin loe tolak,setidaknya ajakan pulang terima dong!"seru afian.

Melihat bujukan afian dan niat tulusnya,kirana naik keatas motor afian dengan memasang wajah jutek.

Afian tersenyum hangat saat kirana sudah berada diatas motornya,ia segera menutup kaca helmnya dan melaju membelah jalanan raya dengan motornya.

***

Motor afian berhenti tepat didepan gerbang rumah kirana.

Kirana turun dari motor dan berdiri didepan gerbang menghadap afian.

"Thanks udah nganterin!"seru Kirana malas.

"Sama sama!"jawab afian sambil tersenyum.

"Yaudah gue masuk dulu ,loe hati hati dijalan,jangan ngebut ngebut!"titah kirana dan berjalan memasuki pelataran rumahnya tanpa menoleh kebelakang lagi.

Setelah Kirana masuk kedalam rumah,Afian tersenyum bahagia karena mendapat perhatian kecil dari kirana,ia dengan riang melajukan motornya meningglkan area rumah itu.

Kay yang sedang asik diruang tv melirik tajam kearah kirana yang sedang jalan malas kearah tangga.

"Dianter siapa loe dek!"tegur bang kay.

Kirana menghentikan langkahnya dan menoleh kearah bang kay dengan tatapan tajam nya.

"Afian!"ketus kirana.

"Kok gak disuruh mampir!"Sahut kay heboh .

"Dia lagi buru buru!"bohong kirana dan segera melanjutkan langkahnya kembali menaiki tangga.

Kay memicingkan matanya dan menatap aneh tingkah Kirana yang terlihat sangat kesal saat ini.

🍃🍃🍃