webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
116 Chs

Chapter 82

🍁🍁🍁

Revan memperhatikan Kirana yang kini tengah sibuk mengoleskan Betadine kesudut bibirnya yang terluka.

"Loe ngapain liatin gue..."ucap Kirana yang mulai merasa canggung,dan segera merapikan obat ketempat semula.

Revan tersenyum tipis dan mengalihkan tatapannya dari wajah Kirana.

"Gue cuma heran aja...kok bisa sih tadi loe semarah itu sama afian?"tanya Revan penasaran.

"Owhhh...Gue cuma bingung aja...atas dasar apa dia ngelarang loe Deket ama gue,dan dia juga gak berhak menilai orang lain secara sepihak!"pekik Kirana dan berjalan menuju lemari UKS untuk menyimpan kotak obat.

"Dia gak menilai secara sepihak Ra,tapi dia menilai bersama dengan Hati loe yang pernah terluka...Tapi pikiran loe menolak lupa semua nya..."Batin Revan.

Kirana berjalan kearah Revan dan menatap sekilas luka nya yang telah ia obati.

"Loe mau balik ke ruangan,atau tetap disini?"tanya Kirana.

"Balik aja...lagian cuma luka kecil doang..."Sahut Revan dan segera beranjak dari duduknya.

Mereka pun berjalan keluar UKS secara beriringan.

adegan itu pun tak luput dari pandangan sepasang mata teduh dari balik tembok pembatas UKS,ia juga sedari tadi mendengarkan percakapan mereka didalam.

***

Afian duduk terdiam disofa,dan mengabaikan kehadiran kay yang sedari tadi ingin mendengar kan penjelasan dirinya mengenai percakapan tadi pagi.

"Woi...diem Baek lu...gue nungguin dari tadi nihh!!"pekik kay.

"Eh..sorry bang...loe mau nanya apa?"tanya afian ngeblank.

"Nah kan...lupa tujuan Dateng kesini nih bocah...gue gampar pake panci juga lu ntar!"ketus kay.

Afian hanya terkekeh melihat kay yang emosi karena dirinya sedikit tidak fokus.

"Owh masalah tadi pagi ya...tentang gue berangkat dan pulang bareng Melisa... sedangkan Kirana bareng Revan..."Ucap afian meyakinkan pertanyaan kay.

"Hmmmm..."Dengus kay yang sudah merasa kesal.

Afian mulai menarik napas dan mulai menceritakan kejadian dimana dirinya menjadi akrab dengan Melisa.

Flash back off :

Afian menghentikan motornya didepan rumah Melisa.

"Ya ampun melisaaaa!!!!"Pekik ibu Melisa dan langsung menghampiri Melisa yang masih bersandar dipunggung afian dengan keadaan pingsan.

afian segera turun dari motornya dan membawa Melisa kedalam rumahnya bersama dengan ibu nya.

***

Afian duduk diruang tamu sambil melirik sekeliling ruangan rumah Melisa yang sederhana.

Ibu datang sambil membawa secangkir teh hangat.

"Maaf..ibu cuma bisa nyajikan teh aja.."Ucap ibu Melisa sambil meletakkan teh di meja depan afian.

"Gpp buk...maaf ngerepotin!"sahut afian.

"Justru ibu yang ngerepotin kamu...karena Melisa pingsan,kamu jadi repot bawa dia pulang..."Ucap ibu canggung.

"Gpp kok buk,lagian Melisa juga kan junior saya dikampus..."jelas afian sopan.

Ibu menghela napas dan menatap seksama wajah afian,Pemuda yang dicintai putrinya sejak beberapa tahun terakhir.

"Melisa tidak salah mencintai pemuda seperti kamu Fian,kamu begitu baik...Perjuangan Lian tidak boleh sia sia..."Batin ibu.

Deg...

Afian sedikit canggung melihat tatapan serius ibu Melisa terhadap dirinya.

"Eee...maaf buk, Melisa ada sakit apa ya..kok sampe pingsan gitu?"tanya afian mengalihkan suasana canggung.

"Eh ..owh itu,Melisa gak sakit apa apa...cuma karena dia belum siap kehilangan adik nya,dia sering murung dan kesehatan nya juga menurun..."jelas ibu.

Afian hanya mengangguk paham dan sesekali menyeruput teh yang tadi disajikan oleh ibu Melisa.

"Emm..ibu boleh minta tolong sama kamu?"pinta Ibu Melisa.

"Minta tolong apa buk?"

"Melihat kondisi Kirana yang sekarang...Cuma kamu orang yang bisa menjaga Melisa...boleh ibu titip dia sama kamu?"

"Maksud ibuk?"tanya afian bingung.

"Kirana sahabat dekat Melisa...tapi sekarang bahkan Kirana sendiri juga butuh bantuan...dan ibu berharap kamu bisa menjaga Melisa seperti Kirana dulu menjaga dia, ibu pengen ada seseorang yang bisa diandalkan oleh Melisa saat dia merasa butuh..."jelas ibu.

Afian sedikit menghela napas berat dan berfikir tentang perkataan ibu Melisa barusan.

"Saya akan usahakan untuk membantu Melisa...tapi untuk menjaganya Saya gak bisa janji..."Ucap afian dengan berat hati.

Ibu hanya tersenyum dan lega mendengar ucapan Afian barusan.

Flash back On :

Njirrrrrr...

Kay memekik heboh setelah mendengarkan penjelasan afian barusan.

"Eh bangsat,loe udah janji Luan buat jaga adek gue!!!"pekik kay emosi.

"Iya tau..Makanya gue gak bisa janji buat jagain Melisa..."jelas afian.

"Lagian...ngapain sih lu pake acara buat kesepakatan segala!"seru kay.

"Yaelah bang...Melisa kayak gitu juga karena Kecerobohan kita yang buat adik nya meninggal..."jelas afian.

"Eh...kalau bukan adik nya yang ninggal,lu mau Kirana yang ninggal waktu itu!"pekik kay dan membuang pandangan kearah lain.

Afian mengacak rambut nya frustasi dan merasa bingung dengan semua dilema yang harus ia alami sekarang.

🍁🍁🍁