webnovel

Cinta Serumit Rumus (Four love)...

"Aku tidak egois? Jika mencintai mu adalah sebuah kesalahan maka melepaskanmu adalah kebenaran" _Kirana Winata_ "Sahabat atau cinta? Sahabat lebih berharga dari cinta yang hanya memberi sejuta luka.." _Melisa Putri_ "Biar luka menyertai ku,setidaknya aku tau apa balasan mencintai mu..." _Revan Wijaya_ "Mengagumi mu dalam diam adalah cara mencintaimu yang paling dalam.. Entah kau akan kumiliki,atau hanya akan menjadi sebuah mimpi..." _Afian Herlando_

Nurfadila_alfhun07 · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
116 Chs

Chapter 80

❤️🔥❤️

Revan sudah nangkring diatas motornya bersiap untuk mengantar Kirana pulang.

Namun yang ingin diantar malah terdiam sambil melirik tajam kearah rumah.

"Ra...ayo...loe gak mau pulang?"tanya Revan yang bingung melihat Kirana tidak berniat beranjak dari posisinya tersebut.

"Iya bentar... gue mau nyalim papa loe dulu...gue segen dari tadi gak nyalim...ntar gue dikirain gak sopan lagi!"seru Kirana sambil menatap Revan.

"Udah santai aja...papa lagi gak mau diganggu,ayo buruan..keburu sore loh..."desak Revan.

"Ampe segitunya,bokap loe benci liat wanita?"tanya Kirana.

"Enggak kok...beliau cuma was was aja...lagian loe bukan wanita yang buruk kok..ayo buruan.."Desak Revan lagi.

Kirana menghela napas berat dan berjalan kearah motor Revan.

Setelah naik keatas motor,ia kembali melirik kebelakang dan berharap papa Revan keluar.

Bruummmm...

***

Kirana membuka helm nya dan mengaitkan nya di ujung tempat duduk motor Revan.

"Mau masuk dulu !?"ajak Kirana pada Revan yang terdiam menatap halaman rumah nya.

"Emm..gak usah...kirim salam ya sama keluarga loe..."Sahut Revan yang merasa tidak enak jika harus bertemu dengan Abang nya Kirana.

Ini pertama kali nya Revan datang kerumah Kirana,dan pertama kali nya ia mengantar nya pulang.

"Yaudah...Gue juga kirim salam sama papa loe..."Sahut Kirana.

"Salam doang...kirim uang kek...wkwkw!"canda Revan.

"Anjir...papa loe kan pengusaha hebat!"pekik Kirana.

"Canda kali Ra...lagian papa gue gak butuh uang kok,dia cuma butuh menantu.. wkwkw!"canda Revan lagi.

Deg....

Kirana menjadi salah tingkah mendengar candaan Revan barusan,ia pun membuka gerbang dan berdiri disebrang nya sambil menatap canggung Revan.

"Balik Sono..dah sore!"pekik Kirana untuk mengalihkan rasa Canggungnya.

"Dih...gue diusir nih!!!"pekik Revan dengan senyuman renyah disudut bibirnya.

"Bodo amet!"ketus Kirana dan berjalan meninggalkan revan tanpa berniat menoleh sedikitpun.

Sementara Revan hanya tersenyum simpul dan segera menyalakan mesin motornya untuk meninggalkan pelataran rumah Kirana.

***

Kirana membuka pintu rumah nya dan menutup nya pelan.

"Dari mana loe?!!"Pekik kay.

Anjir!!!

Kirana merasa kaget melihat kay yang bersandar dibalik pintu dengan tatapan dinginnya.

"Gue nanya Dugong..ngapa malah ngumpat loe!"kesal kay.

"Gue kaget bambank,lagian ngapain sih pake acara nangkring dibelakang pintu segala...kayak titisan dhemit tau!"Dumel Kirana sambil menetralkan dirinya yang masih kaget.

"Udah jawab...loe dari mana,baru pulang jam segini???"tanya kay dengan penegasan.

"Main kerumah temen!"sahut Kirana Dan berjalan meninggalkan kay.

"Melisa...."Sahut kay sambil berjalan mengikuti dirinya.

"Gak..."jawab Kirana singkat dan berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air minum.

"Afian,kok dia gak mampir?"tanya kay lagi.

Glekkkk....

aahhhhhhhhh....

"Apaan sih,dia bukan temen gue,tapi temen loe..."sahut Kirana dan sedikit menghentak kan gelas minumnya keatas meja.

Tak....

Kay menghela napas berat dan ingin menjawab pertanyaan Kirana barusan.

Namun ia hanya bisa menahannya demi kebaikan Kirana sendiri.

"Terus siapa..."ucap kay agak melembut.

"Revan!"seru Kiana dan berjalan kearah kamarnya tanpa menoleh kebelakang lagi.

Kay memejamkan matanya dan mengepalkan kedua tangannya.

"Brengsek!!!,mau apa dia deketin Kirana...Berani berani nya dia manfaatin amnesia Kirana...!!!"Pekik kay .

Ia pun merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya.

Setelah berhasil menemukan kontak seseorang yang ia cari disana,kay langsung menghubungi nya.

Tuthhh....

Titthhhh....

"Halo..."Ucap seorang cowok dari sebrang telepon.

"Dimana loe!!!"pekik kay emosi.

"Gue dirumah bang...knp?"

"Loe gak bareng Kirana hari ini?"Tanya kay.

"Sorry bang...tadi pagi gue udah jemput dia

..cuma ada urusan mendadak jadinya gue pergi duluan,tadi juga pulang nya gue gak barang dia..."Jelas seseorang yang ada disebrang telepon yang tak lain adalah Afian.

"Anjir...Terus tadi pagi tuh anak berangkat bareng siapa?"Tanya kay penasaran.

"Tadi pagi pas dikampus...gue liat dia berangkat bareng Revan..."jawab afian dengan sedikit nada sendu.

"Bangsat...jadi Kirana berangkat dan pulang bareng tuh anak!"pekik kay emosi.

"Apa!!!"Kaget afian.

Kay memijit pelipisnya yang berdenyut dan mencoba duduk untuk menetralkan emosi nya yang meluap.

"Denger ya Fian,gue percaya loe bisa jaga Kirana...dan kalau emang loe ,masih sayang ama Kirana,loe harus jauhin dia dari semua hal yang buat dia sakit,termasuk REVAN!!!"Tegas kay.

"Iya bang...gue gak bakalan biarin Kirana kembali terpuruk kayak dulu,gue bakalan terus berusaha buat jaga dia...walaupun dia gak ingat apapun tentang gue..."Jelas afian.

"Gue yakin loe pasti bisa...dan Makasih karena loe udah mencintai dan menyayangi adek gue dengan tulus..."ucap kay dengan nada bangga pada Afian.

"Gak perlu berterima kasih,karena gue mencintai Kirana tanpa syarat dan alasan!"sahut afian dan memutuskan panggilan telepon.

Tithhh...

Kay kini merasa sedikit lega,setelah mendengar kan ucapan Afian.

Biar bagaimanapun ia senang adik tersayang nya dicintai dengan tulus oleh sahabat karib nya sendiri.

Selain afian,Kay tidak mempercayai orang lain dalam hal menyangkut kebehagian Kirana nntinya.

❤️🔥❤️